Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Pihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Dari laporan yang dihimpun, ada 3.000 penerbangan yang melalui langit Pekalongan.
Penampakan 15 Balon Terbang di Jalur Penerbangan Terpadat Kawasan Pekalongan
Temuan balon liar itu berterbangan di rute jalur terpadat bisa membahayakan penerbangan.
"Dari 68 laporan tahun lalu, kini hanya 15. Angka tersebut terus menurun. Itu laporan dari pilot," kata Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav, Ahmad Nurdin Aulia di lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Rabu (17/4).
Dia menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Jika masuk ke mesin bisa membuat mesin pesawat bermasalah.
"Jadi kalau ada laporan pilot tentang balon udara liar, dia menyuruh pesawat menghindari jalur tersebut. Sehingga tidak membahayakan keselamatan penerbangan," ungkapnya.
Dari laporan yang dihimpun, ada 3.000 penerbangan yang melalui langit Pekalongan. Adapun jalur langit Pekalongan bagian dari jalur terpadat penerbangan.
"Karena itu kami mengapresiasi dukungan Pemkot Pekalongan dan Komunitas Sedulur Balon Pekalongan yang telah memfasilitasi festival balon dengan baik. Tahun ini, kami memiliki 73 tim peserta, dan langit Pekalongan dipenuhi dengan balon berwarna-warni," ujarnya.
Festival ini tidak hanya mempertahankan tradisi lokal, tetapi juga mendukung keselamatan penerbangan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 40 Tahun 2018.
"Tradisi menerbangkan balon udara adalah bagian dari kearifan lokal Jawa Tengah dan Jawa Timur yang kami hormati, selama dilakukan dengan cara yang aman," jelasnya
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menyebut sebelum adanya festival balon tambat Pekalongan, pihaknya selalu menyita 300-400 balon udara liar siap terbang dari warga.
"Ini karena bisa membahayakan kita. Apalagi ternyata lalu lintas langit Pekalongan paling padat nomor 2, dengan 3.000 penerbangan tiap harinya," kata Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Azizatun Azhimah mengaku dengan adanya festival balon tambat in, berdampak terhadap ekonomi lokal.
"Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan pariwisata, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan melalui program kewirausahaan yang kami dukung," tutup Azizatun.