Meriahnya Festival Balon Tambat, Tradisi Syawalan di Pekalongan
Meriahnya Festival Balon Tambat, Tradisi Syawalan di Pekalongan
Puluhan balon udara ditambatkan di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Rabu (17/4). Balon aneka warna dan motif itu memukau puluhan ribu warga.
Meriahnya Festival Balon Tambat, Tradisi Syawalan di Pekalongan
Hari itu merupakan final festival balon Tambat Pekalongan 2024. Momen itu dimanfaatkan para pengunjung, masyarakat sekitar untuk mengabadikannya di ponsel masing-masing.
"Antusiasnya luar biasa. Ini ikon wisata kita. Di samping ada balon, ada lopis raksasa," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Balon yang ditambatkan bermacam-macam, mulai bergambar kartun, batik, hingga alien. Peserta festival balon juga ada yang datang dari Kabupaten Wonosobo. Selama ini, balon udara juga menjadi ikon wisata di Wonosobo.
Tujuan festival balon udara yang ditambatkan adalah untuk menghilangkan balon udara liar. "Festival itu untuk menjembatani antara tradisi syawalan dengan keselamatan udara," ungkapnya.
Achmad Afzan mengingatkan balon udara liar tidak hanya membahayakan penerbangan, tapi juga warga sekitar. Balon bisa jatuh di atap atau jalan dan memicu kecelakaan. "Kita ingin penerbangan liar itu tidak ada," jelasnya.
Ke depan festival balon udara tambat diupayakan lebih meriah. Pihaknya akan mengusahakan babak penyisihan bisa digelar di empat kecamatan.
Seorang warga asal Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Aisyah (24) mengaku terpukau ada festival balon ini dinantikan setiap momen syawalan. Tiap syawalan selalu menunggu penerbangan balon udara.
"Baru beberapa tahun ini ada festival balon udara yang ditambatkan. Sebelumnya biasa lihat di jalanan, ada di kampung saja," kata dia.