Melihat Keindahan Balon Udara di Langit Bayumas, Hiburan Murah Meriah dari Kampus UMP untuk Warga Sekitar
Tak sedikit yang bilang bahwa mereka untuk pertama kalinya melihat balon udara.
Tak sedikit yang bilang bahwa mereka untuk pertama kalinya melihat balon udara.
Melihat Keindahan Balon Udara di Langit Bayumas, Hiburan Murah Meriah dari Kampus UMP untuk Warga Sekitar
Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara. Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Mengapa Festival Balon Udara Wonosobo semakin meriah? Era reformasi menandai perubahan besar dalam tradisi balon udara di Wonosobo. Pada era ini, balon tradisional mulai beranjak dari hanya sekedar hiburan sederhana saat Lebaran menjadi atraksi utama dalam festival yang diadakan setiap perayaan hari jadi Kabupaten Wonosobo.
-
Apa saja yang dilakukan di Festival Balon Udara Wonosobo? Festival balon udara yang dinilai paling meriah terjadi pada tahun 2006. Waktu itu pihak panitia berhasil menggandeng sponsor-sponsor besar seperti perusahaan media Jawa Pos dan perusahaan rokok Dji Sam Soe.
-
Di mana Festival Balon Udara Wonosobo diadakan? Acara ini mampu menyedot 50.000 wisatawan. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi balon udara hingga menyebabkan kemacetan sejauh 1 km pada ruas jalan A. Yani di Wonosobo.
-
Bagaimana Festival Balon Udara Wonosobo tercipta? Tradisi penerbangan balon udara di Wonosobo telah dimulai pada pertengahan dekade 1920-an. Berdasarkan penuturan masyarakat, penemunya pertama kali adalah Bapak Atmo Goper.
-
Kapan Festival Balon Udara Wonosobo pertama kali digelar secara besar-besaran? Aktivitas penerbangan balon udara dalam skala besar dimulai pada tahun 2005.
-
Dimana Festival Lampion diadakan? Di Indonesia juga memiliki beberapa rangkaian acara dalam perayaan Waisak, salah satunya Festival Lampion yang berlangsung di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Ada 30 balon udara yang diterbangkan di langit Banyumas oleh komunitas pembuat balon udara dari Wonosobo. Lapangan kampus pun tumpah ruah oleh warga yang ingin melihat balon udara dari dekat.
Mereka datang dari berbagai penjuru di Kabupaten Banyumas. Tak sedikit yang bilang bahwa festival itu merupakan pertama kalinya mereka melihat balon udara.
“Pastinya seru banget karena jarang-jarang di sini ada. Apalagi gratis. seru banget. Ini baru pertama kali. Semoga acara ini bisa ada terus setiap tahun atau setiap bulan,” kata Novi Safitri, salah seorang pengunjung festival tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Selasa (28/5).
Festival balon udara di lingkungan kampus merupakan bentuk peran serta kampus untuk menghidupkan wisata di Banyumas. Apalagi pengunjung yang datang tidak sedikit. Ada sekitar 20.000 warga yang berkumpul di halaman kampus UMP.
“Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kitab isa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
Pihak kampus sendiri sengaja memilih libur panjang akhir pekan kemarin untuk menggelar festival balon udara itu. Ke depannya festival tersebut akan menjadi agenda tahunan kampus.
Dukungan Pemkab Banyumas
Terpisah, Pejabat Bupati Banyumas, Hanugn Cahyo Saputro mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung acara tersebut sebagai agenda tahunan.
Lebih lanjut, dia mengharapkan sinergisitas yang telah terbangun antara Pemkab Banyumas dan UMP akan jauh lebih baik untuk penyelenggaran Festival Balon Udara 2025.
"Mudah-mudahan untuk tahun depan, kalau hari ini ada 31 (balon udara), syukur-syukur tahun depan bisa 100 balon udara yang diterbangkan. Kita akan cari tempat yang lebih representatif," kata Hanung dikutip dari ANTARA.
Hanung mengatakan Pemkab Banyumas mendorong seluruh institusi dan perguruan tinggi yang memiliki agenda kegiatan untuk disinergikan dengan agenda kegiatan yang ada di pemerintah daerah.
Dengan demikian, kata dia, geliat wisata di Banyumas makin terlihat karena agenda-agenda kegiatan yang digelar tidak hanya bulanan, juga mingguan.
"Sekarang sudah ada kalender mingguan, mulai dari kemarin bulan April Mei, sampai Desember. Geliat ini tentunya tidak hanya dari sektor pariwisatanya yang muncul, juga sektor-sektor yang lain," pungkas Hanung.