Ajakan Rasiyo coblos pantat Lucy dinilai masih wajar
Wajar lantaran konteksnya Rasiyo waktu itu berhadapan dengan pendukung yang heterogen.
Calon Wali Kota Rasiyo kerap menjual 'sex appeal' pasangannya Lucy Kurniasari untuk menggaet suara lebih banyak di Pilkada Surabaya, Jawa Timur, 9 Desember 2015. Bahkan, Jumat malam (9/10) lalu, mantan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur itu, dalam candanya mengajak pendukung untuk mencoblos 'pantat' Lucy.
Canda Rasiyo dinilai pengamat pendidikan Isa Ansori masih dalam taraf wajar. Sebab, menurut Isa, guroan Rasiyo itu dalam konteks mencairkan suasana di tengah kumpulan orang yang heterogen.
"Kalau melihat konteks bahasa, di mana kalimat itu diucapkan, kalau guroan itu masih bisa dimaklumi, tapi kalau diucapkan di acara formal, itu yang perlu diingatkan," kata Isa saat dihubungi merdeka.com, Senin sore (12/10).
Bahkan, Isa menyebut kalimat "Coblos bokong (pantat) Lucy" yang dilontarkan Rasiyo saat berpidato di hadapan ratusan pendukungnya Jumat lalu itu, sah-sah saja diucapkan.
"Itu sah-sah saja. Pilihan bahasanya itu yang memang perlu diperhatikan. Saya rasa, ucapan yang disampaikan kepada masyarakat yang cukup heterogen itu bisa diterima, karena itu untuk mencairkan suasana," lanjutnya.
Kembali Isa menerangkan, sebuah komunikasi harus bisa berjalan dengan baik ketika seseorang berhadapan dengan masyarakat yang heterogen.
"Dan pilihan katanya ya itu (coblos bokong Lucy). Kalimat itu, di dunia pendidikan memang tidak boleh. Ke depan, pilihan kata memang harus diperhatikan betul," dalihnya.
Isa mencontohkan, nilai kewajaran goyonan Rasiyo ini seperi halnya seorang pejabat yang marah-marah terhadap anak buahnya.
"Ini wajar. Beda lagi kalau si pejabat ini menelanjangi bawahannya di depan umum. Itu tidak boleh. Pertanyaannya sekarang, apakah guyonan Rasiyo itu situasinya formal atau tidak?"
"Kemarin itu, saya melihatnya Pak Rasiyo tengah bertemu dengan masyarakat yang heterogen. Sehingga untuk mencairkan suasana, pilihan kata yang dipilihnya adalah kalimat itu untuk mencairkan suasana," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat malam lalu, sejumlah orang menamakan Forum Komunikasi Ababil mendeklarasikan dukungannya untuk Rasiyo-Lucy. Dan pasangan calon nomor urut satu yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun datang ke lokasi acara di RM Nur Pacifik.
Dalam pidato sambutannya, saat itu Lucy belum datang, Rasiyo mengajak para pendukungnya mencoblos gambar Ning Lucy di kertas suara Pilkada Surabaya, bukan nyoblos gambar dirinya.
Alasannya sederhana, meski dalam gaya guyonan, Lucy yang memiliki paras rupawan ini, menjadi andalannya meraih simpati dan suara terbanyak. 'Sex appeal' Lucy, diyakini mampu menghipnotis para pemilih di Pilkada serentak nanti.
"Sebentar lagi Ning Lucy akan datang. Saya yakin yang ditunggu-tunggu itu Ning Lucy, saya ini hanya pelengkap. Ning Lucy ini orangnya cantik, dia juga mantan Ning Surabaya, kalau ada yang bilang tidak cantik ya tidak normal," kata Rasiyo membuka sambutannya.
Selang beberapa menit, Lucy datang dan langsung berdiri di samping Rasiyo yang berorasi di atas panggung. Dan yang mengejutkan dari kalimat birokrat asli putra Madiun ini, saat Lucy datang, dia mengatakan sebuah gurauan yang di luar dugaan.
"Kalau ada gambar saya dan Ning Lucy di kertas pemilihan, jangan coblos gambar saya. Coblos saja gambar Ning Lucy, bila perlu coblos bokongnya (pantat)," katanya disambut ucapan terima kasih dari Lucy kepada audience.
Dan sekadar tahu, uacapan Rasiyo ini bukan kali pertama di lontarkan, saat dirinya dan Ning Lucy dinyatakan lolos sebagai peserta Pilwali Surabaya oleh KPU pada 24 September lalu, dia juga berkali-kali mengucapkan kalimat yang memuja kecantikan Lucy dan mengajak orang memilih Lucy.
"Orang cantik pasti banyak yang milih dan orang cantik pasti dicoblos," kata Rasiyo waktu itu di hadapan wartawan.