Akar Langit Trinil, Objek Wisata Baru di Lamongan Mirip Pohon Harry Potter
Bagi penggemar film Harry Potter, tentu tak asing lagi dengan pohon magis Whomping Willow. Pohon raksasa dengan cabang bergerak-gerak dapat ditemukan di sekolah sihir Hogwarts. Dedalu Perkasa itu menjadi jalan rahasia dari Hogwarts menuju Shrieking Shack di Hogsmeade.
Bagi penggemar film Harry Potter, tentu tak asing lagi dengan pohon magis Whomping Willow. Pohon raksasa dengan cabang bergerak-gerak dapat ditemukan di sekolah sihir Hogwarts. Dedalu Perkasa itu menjadi jalan rahasia dari Hogwarts menuju Shrieking Shack di Hogsmeade.
Serupa dengan pohon Dedalu Perkasa, Anda dapat melihat dalam kehidupan nyata di obyek wisata Akar Langit Trinil di Dusun Wide, Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
-
Apa saja yang ditawarkan oleh Wisata Bahari Lamongan? WBL merupakan kompleks rekreasi yang menawarkan berbagai atraksi dan kegiatan untuk pengunjung dari segala usia.
-
Dimana letak Wisata Bahari Lamongan? Wisata Bahari Lamongan atau disingkat WBL adalah tempat wisata bahari yang terletak di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Bahari Lamongan dibuka untuk umum? Tempat wisata ini dibuka sejak 14 November 2004.
-
Apa yang ditawarkan oleh Lembang sebagai tempat wisata? Lembang menawarkan keindahan alam menakjubkan dan beragam atraksi wisata yang menarik. Dikelilingi oleh pegunungan yang hijau dan udara yang segar, Lembang menciptakan suasana yang menenangkan dan menyegarkan bagi para pengunjungnya.
-
Kenapa wisata Lombok Barat menarik untuk dikunjungi? Wisata Lombok Barat memang selalu menarik untuk dikunjungi.
Bedanya, Dedalu Perkasa versi Lamongan itu terbentuk oleh pohon Trinil berukuran raksasa di pinggiran hutan. Nama Trinil sendiri merupakan nama lokal warga sekitar, yang membuat objek wisata itupun diberi nama Akar Langit Trinil.
Seluruh tubuh pohon Trinil raksasa itu terdiri dari akar yang saling melilit dan mengait satu dengan yang lain. Akar-akar itu membentuk jaringan tertentu dengan sebuah poros utama, hingga merindangi lingkungan sekitarnya.
Diamenter pohon utama sekitar 75 sentimeter, dengan batang-batang ranting yang meliuk menjauh hingga puluhan meter. Bentuk akar yang sebagian besar pipih memberikan tekstur seperti tubuh-tubuh ular yang saling menempel dan terkait.
Pengelola sengaja memberikan papan peringatan dan pelindung melingkari pohon utama. Sementara di radius terluar diberi tempat duduk sekaligus sarana agar dapat menyentuh langsung batang ranting yang rindang.
Pohon Trinil banyak ditemukan di area tersebut dan sebagian menjuntai dari ketinggian. Pengunjung memanfaatkan akar yang selama ini dimanfaatkan sebagai tali untuk bergelayutan dan berswafoto.
Papan informasi di lokasi menunjukkan nama lain dari pohon Trinil adalah Kupu-Kupu (Bauthina Purpurea). Namun di pencarian google diarahkan ke Bauhinia Purpurea, dengan hasil yang jauh berbeda dengan pohon Trinil. Bentuk pohon Trinil raksasa di pencarian justru lebih dekat dengan Bauhinia Glabra.
Zainul Ikhsan selaku pengelola mengatakan, pengunjung Wisata Akar Langit Trinil akan ramai saat akhir pekan. Tingkat kunjungan bisa sampai ratusan orang yang rata-rata pengunjung luar kota.
"Pengunjung yang datang dikenakan tarif Rp 5 ribu, ditambah ongkos parkir sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu," katanya, Senin (3/6).
Kawasan seluas 6,3 Ha itu terus dikembangkan dengan berbagai spot foto dan sarana pendukung. Selain berfoto di depan pohon Trinil juga bisa berfoto di Perahu Retawu, Rumah Pohon dan aneka backdrop. Kawasan tersebut juga menjadi kawasan perkemahan yang dilengkapi dengan kafe.
Ikhsan juga menuturkan, kawasan tersebut juga memiliki gua alami yang beberapa sudah dapat dikunjungi. Namun sebagian masih belum bisa dikunjungi dan perlu dikembangkan fasilitasnya.
"Pengunjung bisa ke lokasi gua langsung, di lokasi ini ada sekitar lima gua," tegasnya.
Kata Ikhsan, pohon Trinil kerap diambil sebagai tali oleh masyarakat sekitar hutan, bahkan keberadaan dianggap penganggu pohon lain. Lilitan pohon Trinil akan mengganggu proses fotosintesis yang menyebabkan pohon kering dan mati.
Wisata Akar Langit Trinil berada di dalam lingkungan hutan jati dan mahoni di Petak 35C KPRH Lembor kawasan Perum Perhutani KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Tuban. Pohon Trinil raksasa tersebut diviralkan di media sosial oleh Ali Rahman, warga setempat pada Agustus 2017.
Seiring waktu, Pemerintah Desa setempat membuka sebagai kawasan wisata natural heritage. Pengunjung yang akan menuju lokasi dapat menempuh melalui jalur Jalan Daendels antara Gresik-Paciran-Brondong-Tuban atau sebaliknya.
Sekitar 4 km usai melewati Kecamatan Brondong, pengunjung belok kiri tepat di perempatan Pambon, Desa Brengkok. Begitupun dari Tuban, harus menempuh sekitar 25 Km. Tepat di perempatan Pambon ditemukan petunjuk arah ke lokasi yang hanya sekitar 3 km.
(mdk/cob)