Aksi Masyarakat Banyuwangi, Berbagi Donasi untuk Warga yang Terdampak Corona
Dampak ekonomi akibat wabah virus corona (Covid-19) dirasakan berbagai kalangan, termasuk warga berkebutuhan khusus atau disabilitas di Kabupaten Banyuwangi.
Dampak ekonomi akibat wabah virus corona (Covid-19) dirasakan berbagai kalangan, termasuk warga berkebutuhan khusus atau disabilitas di Kabupaten Banyuwangi.
Nur Hadi Windoyo (35) penyandang tunanetra sekaligus pendiri Yayasan Aura Lentera sempat menggalang donasi untuk dibagikan kepada warga disabilitas di Banyuwangi yang membutuhkan, terutama yang bekerja sebagai pekerja swasta maupun harian.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Sejak Maret 2020, kata Windoyo, Yayasan Aura Lentera Banyuwangi yang fokus mengadvokasi warga disabilitas berupaya mengajak semua pihak untuk saling berbagi di tengah wabah virus corona (Covid-19). Paket sembako yang terkumpul dari para relawan kemudian dibagikan ke warga disabilitas dan pekerja bersih sampah perkotaan.
"Pertama pada Maret lalu kami bagikan ke warga disabilitas yang membutuhkan dan pekerja bersih sampah.Total ada 30 paket sembako isi beras, minyak, hand sanitizer, masker, dan madu," kata Windoyo saat dihubungi via telepon, Sabtu (11/4).
Menurut Windoyo, penyandang disabilitas yang bekerja di bidang jasa maupun seni mengalami dampak penurunan pendapatan ekonomi selama wabah corona. Seperti yang bekerja sebagai jasa pijat orang, penyanyi maupun seniman musik.
"Teman teman yang kerjanya mijat, main musik ya sekarang ini sepi, pemasukannya berkurang," ujarnya.
Sementara itu, kata Windoyo, warga disabilitas tidak tergolong rentan virus corona karena memang terbiasa dengan aktivitas mandiri di rumah dan mobilitasnya cenderung lebih kecil.
"Karena emang enggak kemana mana, mobilitasnya lebih sedikit dibandingkan yang non disabilitas. Selama mengikuti imbauan pemerintah, menurut saya aman," katanya.
Windoyo melalui komunitas juga sering diskusi untuk saling memahami apa itu virus corona dan langkah pencegahannya.
Meski baru 30 paket sembako, kali ini Windoyo tidak lagi menggalang bantuan untuk warga disabilitas karena pemerintah sudah turut memperhatikan. Namun Aura Lentera membantu melakukan pendataan warga disabilitas yang perlu mendapat bantuan.
"Setelah ini kami tidak lagi menggalang bantuan, karena pemerintah sudah turut bergerak membantu. Kami sekarang bantu mendata dan mendampingi warga disabilitas yang perlu dapat bantuan, dan memenuhi syarat agar mereka dapat bantuan. Seperti kelengkapan administrasi kependudukan (khusus bantuan dari kementerian sosial)," jelasnya.
Sementara itu, Indah Catur Cahyaningtyas (38) pendiri Aura Lentera sekaligus istri Windoyo menambahkan, saat ini pihaknya telah menjadi bagian yang membantu di Posko Bansos Satgas Penanggulangan Covid 19 di Kecamatan Kota Banyuwangi
"Kami bisa bantu sahabat sahabat disabilitas melalui program ini. Dan untuk disabilitas kecamatan lain kami dorong untuk berkoordinasi dengan lurah-camatnya. Jika ada kesulitan, kru Aura Lentera siap dampingi," kata Indah.
Indah mengatakan, ada beberapa program yang muncul dari pemerintah. Mulai dari gotong royong jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi, hingga bantuan sosial dari kementerian sosial.
Sementara itu, khusus di wilayah kecamatan kota Banyuwangi untuk penyandang disabilitas yang perlu mendapat bantuan kata Indah, terdapat 400-an orang. Jumlah tersebut masuk dalam prioritas warga disabilitas yang sudah berkeluarga, pekerja jasa, pedagang, belum dapat bantuan dan kategori rentan di sisi pendapatan.
"Kami prioritas kan yang berkewajiban menafkahi diri dan keluarga. Yang jadi tanggungan orang tua biasanya orang tuanya dapat bantuan. Kemudian para pemijat, parkir. Dan kami prioritas kan yang belum pernah dapat bantuan semacam PKH, BLT dan lainnya," paparnya.
Indah berharap antusias masyarakat Banyuwangi untuk saling gotong royong membantu warga yang membutuhkan di tengah pandemi ini bisa terus berjalan agar bantuan berulang diberikan.
"Untuk Kecamatan kota data disabilitas dimasukkan ke data pengajuan kelurahan. Diberikan bertahap, namun tidak berulang. Kami berupaya memenuhi pengajuan tiap kelurahan yg jumlahnya ratusan. Jika bulan depan target terpenuhi dan bantuan masih ada kami berupaya untuk memperjuangkan kembali," katanya.
Saat ini, kata Indah, Aura Lentera sedang menuntaskan pendampingan pendataan warga disabilitas yang perlu dapat bantuan dari program kementerian sosial,
"Harapan kami kemensos segera menuntaskan pendataan untuk disabilitas. Beberapa waktu yang lalu mereka (Kemensos) mengirim link pendataan namun sekarang sistem lagi down," katanya.
(mdk/hrs)