Aktivis 98 Ungkap Kriteria Capres: Tak Terlibat Politik Identitas & Bukan Bagian Orba
Selain tak punya rekam jejak terlibat politik identitas, sosok capres bisa melanjutkan program Presiden Jokowi.
Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98 menyampaikan delapan kriteria calon presiden (capres) 2024. Hal itu disampaikan dalam peresmian gedung sekretariat Graha PENA 98, di Hos Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu mengatakan, kriteria tersebut menjadi alat ukur terhadap kualitas demokrasi, kualitas calon pemimpin dan tingkat kesadaran politik rakyat.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Di mana sidang Yudisium Akpol 2024 digelar? Melansir dari akun Instagram humasakpol, dijelaskan bahwa sidang Yudisium telah digelar pada Selasa (25/6) di Gedung Manunggal, Akademi Kepolisian.
-
Kapan Pilkada 2024 dijadwalkan? Sementara penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan dilakukan pada 27 November 2024.
-
Siapa yang mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa di Akpol 2024? Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima berhasil menjadi lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) 2024 sekaligus meraih penghargaan Adhi Makayasa.
"Kriteria-kriteria ini disusun dengan kesadaran pada arah dan tujuan Indonesia untuk menjadi negara yang demokratis, modern dan berlaku adil tanpa diskriminasi, menjadi negara yang menghargai dan menghormati setiap rakyatnya tanpa kecuali dengan menempatkan rakyat bukan sebagai objek tetapi subjek bagi negara," kata Adian, saat konferensi pers, di Graha PENA 98.
Dia menegaskan, kriteria capres tersebut tidak berdasarkan ketidaksukaan, keberpihakan pada satu, dua orang ataupun kelompok. Melainkan, disusun atas dasar harapan-harapan yang baik bagi Indonesia di masa depan.
"Sebagai bagian dari aktivis 98 maka kami punya kewajiban moral, intelektual, dan sejarah untuk memastikan arah perjuangan reformasi tetap berjalan walaupun mungkin dalam praktiknya tidak atau belum sempurna," tegasnya.
Selain itu, menurut Adian, elektabilitas dan popularitas tidak menjadi kriteria yang penting bagi PENA 98. Sebab, yang terpenting adalah rekam jejak, keberpihakan terhadap masyarakat dan gagasan yang baik bagi Indonesia.
"Pilpres bukanlah Indonesia Idol, pilpres bukan sekadar memilih idola, tapi memilih pemimpin yang sanggup memastikan 14.700 pulau, 1.340 suku dan 275 juta rakyat Indonesia," imbuh Adian.
Berikut delapan kriteria capres PENA 98:
1. Menjaga Pancasila, berpedoman pada UUD 1945, setia pada NKRI, menghormati keberagaman, dan merawat kebhinekaan;
2. Bukan bagian dari rezim Orde Baru; Watak otoritarianisme Orde Baru dengan pendekatan militeristik dan KKN yang akut, mestinya sudah diakhiri sejak reformasi 1998.
Capres 2024 yang masih tersandera dalam pemikiran, perilaku, apalagi berafiliasi dengan rezim Orde Baru, dipastikan tidak akan mampu membawa Indonesia melangkah maju tanpa beban masa lalu.
3. Tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas; Jika kita berharap, bermimpi, berkeinginan dan bercita cita Indonesia ke depan menjadi negara modern, multi etnis, multi ras, multi kultur, multi identitas, beragam agama dan keyakinan dan sebagainya, yang kesemuanya bisa hidup damai di tengah keberagaman, maka memeriksa rekam jejak calon presiden apakah pernah terkait, menggunakan, membiarkan atau setidaknya diuntungkan dari digunakannya politik identitas, menjadi penting dicermati dan diwaspadai.
Terkait perspektif politik identitas ini, Agnes Heller mendefinisikan sebagai suatu konsep dan gerakan politik yang fokus perhatiannya adalah perbedaan (difference) sebagai suatu kategori politik yang utama.
Pernyataan Agnes Heller ini bisa diartikan, bahwa ketika identitas tidak digunakan untuk menyatukan tetapi malah mempertajam perbedaan, mempertajam diskriminasi, maka ini bisa dikategorikan sebagai politik identitas.
Namun sebaliknya, ketika perjuangan untuk membangun kesetaraan dibangun berdasarkan identitas, maka penggunaan identitas tersebut tidak bisa dikategorikan ke dalam politik identitas.
Hal senada disampaikan oleh K.H. Cholil Nafis yang menjabarkan politik identitas adalah menjadikan agama atau suku untuk mendulang suara dan menafikan kelompok lain dengan cara merendahkan. Sementara Mohammad Mahfud M.D. menyatakan bahwa politik identitas adalah satu politik dimana identitas primordial mau dipaksakan mendominasi kekuasaan, untuk memenangi pertarungan atas nama sebuah identitas.
Pemikiran serupa juga terkorelasi disampaikan oleh para pakar dan akademisi seperti Manuel Castells
(1997), Ubed Abdillah Syarif (2002), Jumadi (2009), dan Sri Astuti Buchari (2014).
4. Tidak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM; Pelanggaran HAM adalah kejahatan kemanusiaan (extraordinary crime). Siapa pun Capres 2024 harus sama dipastikan dia tidak pernah terlibat dalam praktik pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini untuk memastikan Indonesia ke depan, peristiwa pelanggaran HAM tidak terulang lagi untuk alasan apapun.
5. Tidak pernah terlibat kasus korupsi; Terdapat 2 (dua) Ketetapan MPR RI yang dengan tegas mengatur soal korupsi ini. Yaitu TAP MPR RI No.XI/1998 tentang penyelenggara negara yang bersih bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan TAP MPR RI No. VIII/2001 tentang arah kebijakan pemberantasan dan pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Capres 2024 haruslah figur yang dipastikan tidak sedang atau pernah tersangkut kasus korupsi.
6. Melanjutkan Program Kerja Presiden Joko Widodo; Keberlanjutan dan kesinambungan program pembangunan oleh tiap pemimpin nasional teramat penting guna memastikan tidak ganti presiden, ganti program.
Banyak program yang telah disusun dan sementara berjalan, jadinya mangkrak dan anggaran negara terbuang sia-sia. Utamanya pada program-program kerakyatan (pendidikan, kesehatan, pertanian, koperasi dan UMKM, infrastruktur, serta pembaruan agraria dan perlindungan SDA), termasuk didalamnya pembangunan IKN.
7. Berkomitmen memperjuangkan agenda reformasi, menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mewujudkan reforma agraria; Keseriusan untuk tetap berjalan di atas rel agenda Reformasi 1998, melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dan teguh menjalankan amanat reforma agraria adalah syarat mutlak bagi Capres 2024.
Juga komitmen serius untuk menuntaskan pelanggaran HAM Berat masa lalu sebagai wujud pemihakan keadilan pada korban dan keluarganya. Kita tidak ingin bangsa ini berjalan dengan beban sejarah masa lalu.
8. Berkomitmen melakukan upaya-upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan serta berpihak kepada rakyat; Komitmen Capres 2024 terhadap program pemihakan dan penguatan pada sendi-sendi ekonomi kerakyatan berbasis koperasi, usaha mikro dan menengah menjadi faktor kunci agar perekenomian Indonesia bertumbuh maju dengan tetap setia pada roh konstitusi Pasal 33 UUD 1945.
Sebab dalam koperasi dan UKM, kemakmuran masyarakat yang diutamakan, bukan kemakmuran perseorangan. Pemahaman praktikal Capres 2024 atas hal ini dapat terlihat selama menduduki jabatan publik atau dalam gagasan yang diutarakan selama interaksi sosial politik keseharian.
Komitmen keberpihakan pada rakyat ini harus tercermin tidak sebatas untaian kata-kata dan narasi indah. Tapi jauh lebih konkrit mesti terwujud dalam tindakan dan laku sosial.
Capres 2024 yang akan menjadi pemimpin nasional adalah dia yang tak pamrih dan mau ikhlas berpeluh-keringat untuk turun langsung menemui rakyat di lapangan (pabrik, pasar, sawah, kebun, pesisirlaut, gang kumuh, dan di pelosok-pelosok negeri yang selama ini tak tersentuh hadirnya pembangunan). Karena masalah rakyat tak bisa selesai hanya dengan duduk rapat di meja birokrasi semata.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com