Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah
Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah. Aktivis sosial, Hamid Basyaib, mengatakan kebebasan yang terjadi saat ini dikarenakan pernah dibelenggu selama hampir 40 tahun. Berkembangnya kebebasan demokrasi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi.
Aktivis sosial, Hamid Basyaib, mengatakan Presiden Joko Widodo seharusnya menghindari pernyataan bahwa demokrasi di Indonesia kebablasan. Sebab menurutnya, demokrasi tidak pernah salah.
Dia menilai kebebasan yang terjadi saat ini dikarenakan pernah dibelenggu selama hampir 40 tahun.
"Istilah kebablasan dihindari. Demokrasi tidak pernah salah. Yang dimaksud bukan demokrasi. Demokrasi tidak pernah surplus," kata Hamid di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2).
Berkembangnya kebebasan demokrasi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi. Teknologi, kata dia, menjadi senjata masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah.
"Demokrasi ini pula berkah-berkah teknologi, saya sulit menggambarkan betapa dahsyatnya penguatan individual luar biasa," terangnya.
Berkah dari teknologi itu, ujar dia, terjadi pemerataan kecerdasan bagi masyarakat karena mudah mendapatkan informasi. Hamid menyarankan pemerintah melihat sisi positif dari perkembangan teknologi ketimbang dampak negatifnya.
"Yang salah satu yang bisa dijadikan penangkal melihat sisi lain dari di kepala para pejabat melihat medsos sepenuhnya negatif tapi betapa dahsyatnya sisi positifnya. Ini belum pernah terjadi kesetaraan terjadi serentak, sekarang bisa mengkritik langsung Presiden Amerika face to face langsung," imbuh Hamid.
"Kita itu benar-benar nangis darah nyari buku temen yang sekolah di Belanda. Ini dilihat dari sisi positifnya. Saran saya diimbangi staf Presiden, karena di sisi lain diabaikan berkah ya luar biasa pemerataan kecerdasan free, bisa gratis mendapatkan informasi," sambungnya.
Sebelumnya, dalam empat sampai lima bulan terakhir, Presiden Joko Widodo mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai demokrasi di Indonesia yang tengah diuji oleh serangkaian persoalan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah demokrasi Indonesia yang sudah kelewatan atau kebablasan.
"Apa demokrasi sudah terlalu bebas dan kebablasan? Saya jawab iya. Demokrasi kita kebablasan," tegas Presiden Jokowi saat memberikan pidato dalam rangka pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Rabu (22/2).
Jokowi menuturkan, praktik demokrasi politik di Indonesia membuka peluang terjadinya artikulasi politik ekstrem. Mulai dari liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, hingga terorisme. Serta ajaran lain yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Presiden mengatakan, penyimpangan praktik demokrasi secara jelas terlihat dari persoalan politisasi SARA. Jokowi menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia menghindari praktik semacam ini.
Baca juga:
Demokrasi kebablasan dimaksud Jokowi terkait banyak berita hoax
Gaya santai Jokowi bertemu dengan pengusaha Australia
Jimly Asshiddiqie: SBY rajin prihatin, Jokowi itu kerja, kerja
Soal demokrasi kebablasan, mantan Ketua MK sebut momentum evaluasi
Tiba di Australia, Jokowi gandeng erat tangan Iriana
Jokowi dan Ahok satu mobil bikin pimpinan DPR sewot
Lawatan kenegaraan, Jokowi 'private dinner' dengan PM Australia
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.