Aktivitas vulkanik meningkat, status Anak Krakatau jadi siaga 2
Masyarakat diminta tak menjauh dari radius 2 km dari puncak gunung.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau terus mengalami peningkatan yang signifikan. Atas alasan itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menetapkan status Anak Krakatau masuk kategori waspada atau level II.
Dengan meningkatnya status tersebut, PVMBG mengimbau nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati gunung tersebut dalam radius 2 kilometer. Namun, aktivitas vulkanik Anak Krakatau relatif stabil dan tidak menimbulkan letusan seperti pada 2008.
"Kami memberikan rekomendasi radius satu kilometer dari lokasi Gunung Krakatau itu. Peringatan itu guna mencegah korban jiwa. Selama ini kondisi Anak Krakatau relatif normal dan masih berstatus waspada," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, Jumono di Desa Pabuaran Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Selasa (4/2), seperti dilansir dari Antara.
Dari pantauannya, Anak Krakatau tidak menimbulkan letusan yang mengeluarkan asap. Akan tetapi, aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau masih terjadi, namun relatif kecil.
Berdasarkan data kegempaan vulkanik Anak Krakatau melalui alat perekam seismograf tercatat vulkanik dalam (A) sebanyak satu kali, vulkanik dangkal (B) 49 kali dan embusan empat kali.
Meski naik menjadi siaga II, masyarakat pesisir Anyer dan Carita yang berjarak 42 kilometer dari Gunung Anak Krakatau masih beraktivitas seperti biasa. Masyarakat dan nelayan yang tinggal di pesisir Pantai Banten mengaku mereka tidak panik jika Gunung Anak Krakatau kembali aktif.
"Kami yakin pesisir pantai bagian barat Provinsi Banten relatif normal dan banyak dikunjungi wisatawan," ujarnya.