Alasan guru spiritual bunuh 2 murid karena takut ajarannya dibongkar
Alasan guru spiritual bunuh dua murid karena takut ajarannya dibongkar. Penyidik polisi dari unit Jatanras Polda Jawa Timur terus melakukan pemeriksaan terhadap Taat Pribadi , seorang guru spiritual, melakukan pembunuhan terhadap dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail.
Penyidik polisi dari unit Jatanras Polda Jawa Timur terus melakukan pemeriksaan terhadap Taat Pribadi , seorang guru spiritual, melakukan pembunuhan terhadap dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail. Ada dugaan bahwa pelaku takut ajarannya dibongkar kedua muridnya
"Tersangka Taat Pribadi menyuruh sepuluh orang membunuh Abdul Gani dan Ismail. Karena keduanya ingin membongkar rahasia Padepokan Kanjeng Dimas," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (23/9).
Taat merupakan pemilik Padepokan Kanjeng Dimas di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Menurut Argo, sepuluh orang tersangka sudah ditangkap. Mereka mengaku mendapat perintah Taat Pribadi membunuh Abdul dan Ismail. Kemudian, diajak di dalam ruangan khusus, yakni sebuah tempat perlindungan. Berdalih dipanggil pemilik Padepokan Kanjeng Dimas akan memberikan uang pinjaman.
"Saat ada di dalam ruangan, keduanya langsung dipukul beramai-ramai, dan menjerat leher korban hingga tewas. Setelah itu keduanya dibuang di Wonogiri, Jawa Tengah dan perbatasan antara Banyuwangi dengan Bondowoso," urai Argo.
Saat dibuang di dua lokasi berbeda, ternyata ditemukan warga. Tetapi, awalnya hanya penemuan mayat biasa, tanpa identitas alias Mr X. Jenazah pertama ditemukan di Wonogiri adalah Mr X, teridentifikasi atas nama Abdul Gani, warga Probolinggo. Dari penemuan itu, Polda Jawa Tengah melakukan koordinasi dengan Polres Probolinggo.
Di saat bersamaan, juga ditemukan sesosok mayat Mr. X kedua di perbatasan daerah Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Mayat itu diketahui bernama Ismail.
Kedua nama orang tersebut identik dengan laporan orang hilang di Polres Probolinggo. Polisi akhirnya saling koordinasi antara Polres Probolinggo dan Polda Jawa Tengah.
Dari situ, akhirnya polisi mendeteksi siapa pelaku dan otaknya di balik pembunuhan terhadap Abdul Gani dan Ismail. Kasusnya itu langsung ditangani Polda Jatim, dan berhasil menangkap sepuluh orang, kemudian Taat Pribadi.
"Polisi sudah memberikan surat panggilan untuk tersangka Taat Pribadi sebanyak tiga kali. Tapi, tersangka tidak mau datang dengan alasan sakit. Ternyata surat keterangan itu palsu, akhirnya dijemput dengan paksa," tandas Argo.