Alissa Wahid: Kami Terus Lakukan Kampanye Keberagaman dan Persatuan
Penguatan wawasan kebangsaan serta pengamalannya di masyarakat harus dilakukan untuk menangkal ideologi radikalisme dan terorisme. Mengatasi ideologi selain Pancasila perlu pendekatan sesuai dengan tingkatannya.
Penguatan wawasan kebangsaan serta pengamalannya di masyarakat harus dilakukan untuk menangkal ideologi radikalisme dan terorisme. Mengatasi ideologi selain Pancasila perlu pendekatan sesuai dengan tingkatannya.
"Penanaman wawasan kebangsaan harus disertai contoh di kehidupan sehari-hari, tanpa contoh itu akan menimbulkan kegamangan di kalangan masyarakat. Hal ini kemudian membuat anak-anak muda mudah menyerap ideologi-ideologi lain dari medsos," ujar Sekretaris Jenderal Suluh Kebangsaan Alissa Wahid dalam keterangannya, Jumat (29/11).
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kenapa Alisia Rininta tampil menawan dengan riasan tipis? Dengan riasan tipis, pemeran Novia di Takdir Cinta yang Kupilih semakin menawan.
-
Apa rahasia awet muda Ira Wibowo? Salah satu rahasia awet muda Ira ternyata adalah rajin olahraga.
-
Di mana Aisyah Rahmawati saat ini bertugas? Setelah 4 tahun berlalu, kini Aisyah Rahmawati tumbuh menjadi wanita cantik dan berprofesi sebagai anggota TNI AD.
-
Bagaimana Almira Yudhoyono menunjukkan kecerdasannya? Dalam video ini, Aira memperkenalkan dirinya dengan bahasa Inggris yang sangat lancar. Aira juga menyampaikan rasa syukurnya atas terpilihnya dan partisipasinya dalam AYIMUN ke-13.
-
Apa yang dicapai oleh Alivia Rahma Azzahra? Prestasi luar biasa berhasil ditorehkan Alivia Rahma Azzahra, seorang siswi SMA Negeri 3 Purwokerto. Ia diterima kuliah di 12 universitas ternama di sejumlah negara dunia.
Menurut Alissa, ada kelompok yang mengajarkan tidak boleh berteman dengan yang berbeda padahal negara kita penuh keberagaman. Dengan pemahaman agama yang sempit tentu ini sangat berbahaya.
"Hal-hal seperti ini yang didorong oleh beberapa kelompok keagamaan tertentu hingga menimbulkan perpecahan. Sedangkan wawasan kebangsaan kita justru tidak kita dorong," kata putri Presiden Keempat Abdurrahman Wahid ini.
Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan sebagai warga negara dan juga sebagai umat beragama. Seperti di NU, mengenal trilogi ukhuwah, bahwa sebagai umat Islam harus berperilaku sehari-hari dengan tiga ukhuwah yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basariyah. Intinya beragama tetapi dengan tetap menjunjung keberagaman.
Peran Pemerintah
Alissa menyampaikan bahwa saat ini dirinya dan kelompok Gus Durian ikut berperan aktif untuk mengatasi isu-isu kebangsaan di tanah air. Saat ini Gus Durian sedang mengembangkan modul parenting untuk keluarga dalam mencegah ekstrimisme berbasis kekerasan.
"Di Gus Durian, kami berbasis nilai-nilai yang diteladankan oleh Gus Dur. Pertama spiritualitas, kedua kemanusiaan, ketiga keadilan. Jadi ketika kami menyikapi isu-isu kebangsaan, landasannya adalah tiga hal ini. Kami juga terus menerus melakukan kampanye keberagaman dan Persatuan," tutur Koordinator Nasional GUSDURian Network Indonesia ini.
Selain itu Alissa juga menyampaikan pentingnya peran pemerintah khususnya BNPT sebagai garda terdepan mengatasi isu radikal terorisme. Menurutnya, pemerintah harus memiliki strategi nasional dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
"Tugas BNPT memastikan muatan-muatan yang dibawa oleh berbagai elemen masyarakat yang bergerak bersama ini adalah muatan yang tepat. Jadi bukan hanya seminar atau event-event tertentu tetapi benar-benar berhadapan dengan situasi di akar rumputnya," tandasnya.
(mdk/has)