Amankan Natal & Tahun Baru, Polda Riau kerahkan 5.533 personel
Pengamanan itu juga melibatkan instansi lainnya seperti TNI, Damkar, Dishub dan Pramuka
Polda Riau menggelar Operasi Kepolisian Lilin 2013. Dalam operasi tersebut kepolisian mengerahkan sebanyak 5.533 anggota kepolisian untuk mengamankan hari Natal dan Tahun Baru 2014.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, dalam operasi pengamanan tersebut juga melibatkan organisasi masyarakat dan instansi lainnya seperti; Satpol PP, Pramuka, Pemadam Kebakaran, Palang Merah Indonesia, Tim SAR, Dinas Perhubungan serta jajaran TNI.
"Yang terlibat di antaranya anggota Polri 1.587 orang, Satpol PP 800 orang, Dinas Perhubungan 250 orang, TNI 224 orang dan beberapa instansi lainnya," kata Guntur di Polda Riau, Selasa (24/12).
Pelaksanaan operasi lilin tersebut dimulai pada 23 Desember 2013 sampai 1 Januari 2014, dengan menyiapkan pos pengamanan dan pelayanan sebanyak 62 pos. Pos-pos pengamanan ini berlokasi di tempat ibadah seperti gereja, objek vital seperti tempat keramaian, pusat perbelanjaan dan tempat wisata serta rekreasi. Selain itu pengamanan juga dilakukan di tempat daerah rawan banjir dan rawan kecelakaan lalu lintas.
"Sniper juga disiagakan di daerah-daerah yang rawan, guna menciptakan keamanan yang kondusif," ujarnya.
"Pencegahan meliputi penjagaan tempat-tempat ibadah dan tempat keramaian serta objek vital, pengaturan lalu lintas, pengawalan dan patroli," ujarnya.
Aparat yang diturunkan, melaksanakan kegiatan berupa penurunan intelijen sebagai deteksi dini kemungkinan kerawanan yang muncul dan melaksanakan pencegahan.
"Aparat yang diturunkan, melaksanakan kegiatan berupa penurunan intelijen sebagai deteksi dini kemungkinan kerawanan yang muncul dan melaksanakan pencegahan," papar Guntur.
Terkait hal tersebut, Guntur mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar berhati-hati jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Sebab, biasanya saat liburan Natal dan Tahun Baru justru dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat untuk pergi berlibur.
Hal itu bisa menimbulkan tindak kejahatan. Guntur berharap agar pemilik rumah bisa menitipkan rumah kepada tetangga atau ketua RT/RW setempat.
"Ini bertujuan agar rumah bisa dipantau serta menghindari adanya tindak kejahatan seperti aksi pencurian. Masyarakat juga kita imbau untuk tidak bepergian dengan membawa perhiasan dalam jumlah banyak, kami siap dihubungi kapan pun," imbuh Guntur.