Anas Urbaningrum Keluar Lapas Sukamiskin 11 April dan Langsung Sowan ke Ibu di Blitar
Kepala Lapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri mengatakan, pihak lapas fokus pada proses kelengkapan administrasi yang masih berjalan. Selain itu, semua jadwal yang berkaitan dengan proses keluar dari lapas sudah disusun.
Terpidana korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum akan keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin dengan status Cuti Menjelang Bebas (CMB) pada Selasa (11/4). Setelah keluar, Anas akan menjalani beberapa agenda bersama simpatisan dan kolega hingga pulang ke rumah orangtua di Blitar, Jawa Timur.
Kepala Lapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri mengatakan, pihak lapas fokus pada proses kelengkapan administrasi yang masih berjalan. Selain itu, semua jadwal yang berkaitan dengan proses keluar dari lapas sudah disusun.
-
Bagaimana Anies-Cak Imin menuju ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Saat itu, mereka menggunakan mobil Jeep untuk menuju ke KPU RI, Jakarta.
-
Kapan Kepala LKPP memberikan arahan kepada pelaku UMKK di Karanganyar? Hal ini Hendi sampaikan saat memberikan pengarahan dalam acara Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Dalam Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah di Karanganyar pada Selasa (30/4/2024).
-
Kapan Anies-Cak Imin mendaftar ke KPU? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
"Jadi Pak AU (Anas Urbaningrum) ini keluarnya tanggal 11 (April 2023). Sebelumnya ia akan melapor dulu ke Bapas (Badan Pemasyarakatan), kemudian kembali lagi ke Lapas (Sukamiskin) dan keluar pada sore," kata Kunrat.
"Statusnya masih CMB, jadi selama tiga bulan masih harus melapor ke Bapas sebelum dinyatakan bebas," imbuh dia.
Dijemput Simpatisan
Dari informasi yang berhasil dihimpun, simpatisan Anas Urbaningrum akan melakukan penjemputan. Menanggapi hal itu, Kunrat enggan meresponnya meski mengakui mendapat informasi serupa.
Menurut dia, hal itu sudah di luar dari kewenangannya. Meski begitu, dia akan berkoordinasi dengan polisi mengantisipasi hal mengganggu kondusivitas arus lalu lintas dan sebagainya.
"Saya mendengar kabar yang beredar bahwa akan ada pendukung yang datang (menjemput), kurang lebih 1.000 sampai 2.000 orang. Itu tidak ada kaitannya dengan kami. Jadi, kami tidak akan ada persiapan khusus," ujar Kunrat.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat, Kusnali mengatakan kepastian mengenai tanggal tersebut sudah diterima dari pusat. "Sekarang kepastian itu sudah ada, tanggal 11 keluarnya," ucap dia.
Agenda Setelah Keluar Lapas Sukamiskin
Koordinator relawan yang mengatasnamakan diri Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad mengaku sudah menyiapkan rencana penjemputan pada Selasa 11 April 2023. Ia sendiri belum mengetahui berapa banyak orang yang akan berpartisipasi. Namun, sejauh ini ada 16 organisasi yang sudah menyatakan keikutsertaan untuk melakukan penjemputan.
Rencana ini sudah disampaikan langsung kepada Anas Urbaningrum saat Rahmad menjenguknya. Pesannya adalah para pendukung memakai pakaian putih tanpa atribut lain dan menjaga ketertiban.
"Berapa banyaknya (yang akan datang) ini yang tidak kita siapkan (data) secara khusus. Mas AU minta menjaga ketertiban lalu lintas. tentu kita perlu juga berkoordinasi dengan polisi yang bertugas agar tidak menggangu lalu lintas," kata dia.
"Sampai saat ini (yang berencana datang menjemput) dari berbagai lapisan, saya hanya bisa membuka organisasinya saja, untuk orangnya jangan dulu. Ada dari DPR RI, mantan menteri kabinet, beberapa pimpinan negara juga ada," ujar dia.
Setelah menjemput, rencana kegiatan berikutnya adalah menggelar buka puasa dan tarawih bersama. Saat ini, tempatnya masih belum ditentukan. Beberapa pilihan sedang dibahas dan dicek kesiapannya.
"Nanti Mas Anas akan berpidato di depan sahabat yang menjemput, pidato tunggal saja, tidak ada acara khusus yang lain. Setelah itu kita akan bergeser, untuk persiapan buka bersama dan salat tarawih," ucap dia.
"Lalu kita akan bergerak ke Blitar ke kampung mas Anas mengunjungi ibunya Mas Anas untuk sungkem," pungkasnya.
(mdk/gil)