Anies-Sandi didukung Ikatan Dai Indonesia
Mendapatkan dukungan tersebut, Anies menuturkan dukungan dari siapapun adalah amanah yang akan ditunaikannya bila menjadi gubernur terpilih.
Jelang pemilihan suara putaran kedua, dukungan terus mengalir kepada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Salah satunya adalah deklarasi dukungan pemenangan dari Ikatan Dai Indonesia (IKADI) yang dilaksanakan di Wisma Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/4).
"Hari ini, Kamis, 14 Rajab 1438 H bertepatan dengan 6 April 2017 kami para ulama habaib dan dai yang tergabung dalam IKADI se-DKI Jakarta menyatakan dukungan untuk pemenangan gubernur pasangan nomor urut tiga, bapak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno," ungkap Ketua IKADI Jakarta Timur, Muhammad Thamrin dalam deklarasi dukungan yang kemudian ditandatangi oleh perwakilan IKADI dan Anies.
Mendapatkan dukungan tersebut, Anies menuturkan dukungan dari siapapun adalah amanah yang akan ditunaikannya bila menjadi gubernur terpilih.
"Kami mendapatkan dukungan dari siapapun, dari golongan dan kelompok apapun. Saya merasa ini adalah amanah dari rakyat, masyarakat. Dan gubernur adalah gubernur bagi seluruh warganya bukan sekelompok orang saja," ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sebelumnya menyatakan perjalanan selama kampanye ini adalah perjalanan spiritual. Kampanye, sambungnya, tidak hanya menyampaikan visi-misi namun lebih banyak mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Perjalanan ini menunjukkan sisi lain dari Jakarta. Saya melihat bahwa Jakarta bukan hanya kumpulan benda mati, fisiknya saja. Tapi yang harus dikenal adalah kumpulan warga, rakyat, masyarakat. Maka yang harus dimajukan masyarakatnya, bukan sekadar benda matinya," ujar Anies.
Janji anak di Jakarta dibimbing mahasiswa berprestasi dan profesional muda
-
Apa yang diyakini Anies tentang Jawa Tengah? “Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12). Sehingga, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng' bisa saja berubah. Menurutnya Jateng bukan hanya milik satu partai saja.
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
Cagub Jakarta Anies Baswedan mengisahkan pendidikan masa kecilnya yang sering diajarkan oleh mahasiswa sewaktu orang tuanya adalah guru dan dosen di Yogyakarta. Ia mengakui pengalaman itulah yang membekas dan menjadi salah satu pondasi kebijakan bidang pendidikan di masa kepemimpinannya kelak.
"Yang mengajar kami waktu itu adalah mahasiswa berprestasi, para aktivis, mahasiswa terbaik. Kami pikir sekadar belajar, tapi ini sebenarnya teman dan menjadi contoh," kata Anies saat menyapa ratusan warga di wisma Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/4).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berharap anak-anak di Jakarta dibimbing oleh para profesional dan mahasiswa berprestasi agar menjadi teladan.
Pendidikan, sambungnya, tidak hanya dibangun melalui institusi sekolah dan keluarga tapi juga ditumbuhkan melalui peran lingkungan.
"Kami ingin jam 19.00-21.00 menjadi jam belajar seluruh anak Jakarta. Siapa yang akan membimbing? Kami akan undang para mahasiswa dan profesional. Bimbinglah adik-adiknya, temani mereka belajar," ujar Anies.
Dengan program ini, Anies yakin perubahan akan terjadi di Jakarta karena peningkatan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Selain itu, program ini akan didukung dengan KJP Plus dan peningkatan kualitas institusi pendidikan melalui mutu guru dan kepala sekolah.