Batal Diusung PDIP, Kemana Anies Baswedan?
Sebelumnya sempat beredar kabar kalau seharusnya bukan Pramono Anung yang mendampingi Rano Karno, tapi Anies Baswedan.
Pendaftaran calon Gubernur DKI Jakarta telah memasuki hari kedua. Hingga saat ini sudah ada dua pasangan yang telah mendaftar, diantaranya pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.
Pramono-Rano jadi pasangan pertama yang mendaftar ke KPU DKI Jakarta lalu disusul Ridwan Kamil-Suswono.
Sebelumnya sempat beredar kabar kalau seharusnya bukan Pramono Anung yang mendampingi Rano Karno, tapi Anies Baswedan. Namun ternyata keputusan PDIP berbeda dari kabar tersebut.
Lantas kemana perginya Anies Baswedan setalah batal diusung PDIP?
Juru bicara Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengatakan saat ini Anies tidak ada di kediamannya. Melainkan sedang melakukan pertemuan
"Kegiatan Pak Anies hari ini bertemu dengan kolega-koleganya," kata Iwan saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).
Pertemuan tersebut kata Iwan berlangsung di Jakarta. Namun ketika ditanya apakah ada agenda untuk bertemu dengan Parpol, saat ini belum ada.
"Yang jelas Pak Anies belum daftar ke KPU, karena belum ada Partai pengusung yang memenuhi syarat," ucap Iwan.
Nama Anies yang digadang-gadang akan diusung PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta sempat santer belakangan. Bahkan dia sempat mengutip ucapan Bung Karno melalui akun Xnya.
Dia mengutip ucapan Bung Karno 'Jangan putus asa dan jangan pernah menyerah untuk Indonesia. Kata Bung Karno: Tetaplah bersemangat elang rajawali!
Kutipan itu ditulisnya tepat pada saat Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan keputusan nomor 60 perihal partai politik bisa secara mandiri atau berkelompok untuk mengusung calon kepala daerah tanpa harus memerhatikan peroleh kursi di DPRD.
Anies pun memberanikan diri untuk sowan ke DPD PDIP pada Sabtu (24/8) lalu. Kedatangannya seakan mengisyaratkan bahwa hubungannya dengan PDIP akan cerah.
Bahkan Anies sempat mengunggah foto bareng dengan Rano Karno di markas banteng.
Hubungan yang cerah itu pada akhir langsung redup. Titah Megawati Soekarnoputri lebih memilih kadernya Pramono Anung bersanding dengan Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta.