ANRI akan bangun gedung arsip presiden di bekas bangunan Belanda
Museum berisi dokumen dari Presiden Soekarno hingga Jokowi, dan selanjutnya.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyatakan akan membangun sebuah gedung arsip kepresidenan di Jakarta. Di mana nantinya gedung itu akan menyimpan dokumen-dokumen kinerja presiden pertama sampai presiden terakhir yang diizinkan dipublikasikan.
"Kebetulan ANRI punya program kita akan bangun arsip kepresidenan mulai dari Bung Karno sampai Pak SBY," ujar Kepala ANRI Mustari di Istana Bogor, Bogor, Jumat (17/10).
Menurut Mustari, dokumen-dokumen ini sangat bermanfaat untuk pembelajaran atau kajian ilmiah kebijakan-kebijakan atau program yang dapat dipelajari masyarakat. Mereka dapat mengenal lebih dalam sosok pemimpin Indonesia.
"Nanti mungkin Pak Jokowi juga. Ini akan kita jadikan satu proses pembelajaran bagi generasi kita bahwa mereka harus mengenal kepemimpinan nasional," jelasnya.
Selain itu, Mustari juga mengatakan, kegunaan pembangunan gedung arsip kepresidenan untuk objek wisata. Hal ini untuk lebih mengenal sosok-sosok presiden Indonesia.
"Jadi mereka tidak hanya mengenal pimpinan di luar, tapi juga pimpinan di Indonesia. Kedua, ini bisa menjadi objek wisata," ujarnya.
Untuk lokasi pembangunan Gedung tersebut, Mustari rencanakan di Gedung Gajah Mada bekas Belanda.
"Kami rencanakan di Gedung Gajah Mada yang di bekas gedung Hindia Belanda, itu kami akan bangun. Kita rencanakan tahun ini grand design disusun, nanti 2015 baik secara fisik maupun konten, kita akan libatkan arsitek karena itu gedung tua dan sejarawan untuk kontennya," ujarnya.
Untuk itu, diharapkan presiden Jokowi nanti juga akan menyerahkan dokumen-dokumen kinerja atau programnya setelah menjabat presiden nanti.
"Saya berharap pimpinan nasional yang akan datang setelah jabatannya selesai, bisa menyerahkan ke kami dan kami akan menyimpan dengan baik karena punya ruangan khusus dan diperlakukan istimewa," pungkasnya.