Antisipasi Kekeringan di Jabar, Ridwan Kamil Upayakan Rekayasa Cuaca
Emil, sapaan Ridwan Kamil ini mengatakan akan berkoordinasi dengan BMKG untuk melaksanakan rencana tersebut.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut sebagian wilayah di Jawa Barat mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan. Pemprov Jabar berencana mengantisipasi kekeringan dengan melakukan rekayasa cuaca.
Emil, sapaan Ridwan Kamil ini mengatakan akan berkoordinasi dengan BMKG untuk melaksanakan rencana tersebut. "Mudah-mudahan kombinasi ini bisa menghasilkan upaya yang baik," kata Emil di Tasikmalaya, Jumat (12/7).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Upaya lainnya, Emil menginstruksikan bupati dan wali kota di seluruh Jabar agar terus berkoordinasi mengatasi kekeringan. Dia menuturkan, koordinasi antar kepala daerah diperlukan agar saling membantu terkait suplai air bersih kepada warga.
"Saya instruksikan untuk mengatur debit air. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga sudah diinstruksikan untuk menyiapkan tangki agar selalu tersedia. Hal itu digunakan sebagai pengganti suplai air bersih yang menurun untuk konsumsi rumah tangga," katanya.
Kota Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang ditetapkan status siaga bencana kekeringan sejak dua pekan lalu. Hingga saat ini, sebanyak 80 ribu liter air bersih telah didistribusikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain Kota Tasikmalaya, Pemerintah Kabupaten Garut juga telah menetapkan status siaga bencana kekeringan sejak Rabu (10/7). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria mengatakan, pihaknya sudah melakukan apel kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan sejak Senin (8/7).
"Kekeringan saat ini lebih banyak mengancam lahan pertanian, untuk kebutuhan air bersih warga masih mencukupi karena umumnya sumur warga masih menghasilkan air bersih. Air dari PDAM juga masih mengalir," ujar dia.
Meski begitu, lanjut Dadi, belum ada permintaan air bersih dari 42 kecamatan di Garut. Pihaknya pun terus melakukan pemantauan ke lapangan. "Secara umum sendiri kondisinya masih kondusif," ucapnya.
Baca juga:
Musim Kemarau, Tanah Retak Terlihat di Bantaran Kanal Barat
Jaga Pasokan Pangan, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Kemarau Panjang
Warga Muara Baru Kekurangan Air Bersih
Kemarau Ekstrem Datang, Kementan Ingatkan Bahaya Kemunculan Mafia Air
Situ Kamojing Mengering, Disulap Jadi Lahan Pertanian