Antisipasi teror, polisi sisir gereja di Bogor
Polres Bogor menerjunkan 1.360 personel untuk mengamankan 63 gereja yang ada di Kota Bogor.
Sebanyak 63 gereja di Bogor disisir petugas gabungan dari Polri, TNI dan pemkot setempat. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk suasana kondusif jelang perayaan Hari Raya Natal, yang jatuh pada 25 Desember besok.
Sterilisasi gereja ini dipimpin langsung Wali Kota Bogor, Diani Budiarto, Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama, Komandan Detasemen Polisi Militer Letkol Andi S Hafid beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) setempat lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Diani Budiarto menegaskan pihaknya siap menjamin rasa aman dan kondusifitas warga yang melaksanakan ibadah misa saat menjelang dan perayaan Natal.
"Kegiatan ini demi menciptakan suasana yang kondusif, sehingga tidak ada rasa takut, gangguan dan hambatan saat pelaksanaan ibadah Natal," kata Diani di sela-sela proses sterilisasi sejumlah gereja di Kota Bogor, Selasa (24/12).
Lebih lanjut ia menuturkan, pihaknya juga telah mengumpulkan sejumlah elemen masyarakat yang berpotensi menimbulkan kontrapersepsi terhadap kehidupan beragama. "Kita juga telah melakukan pertemuan rutin dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor untuk sama-sama menjaga keamanan saat perayaan misa Natal," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, AKBP Bahtiar Ujang Purnama, mengatakan pihaknya telah menyebar 1.360 personel untuk mengamankan 63 gereja yang ada di Kota Bogor.
"Di setiap gereja ada kepolisian maupun TNI dan instansi lain untuk menjamin keamanan dalam kerukunan umat beragama pada saat hari-hari besar, seperti hari raya natal ini," kata AKBP Bahtiar.
Secara umum menurutnya keamanan menjelang natal cukup kondusif. Penyisiran dengan mengerahkan ribuan personel dan unit penjinak bom dari Polda Jabar ini sebagai langkah antisipasi terjadinya ancaman dari pihak-pihak lain yang hendak menggagalkan prosesi perayaan natal.
"Yang jelas setiap tempat ibadah harus steril dari segala bentuk ancaman," ungkapnya.