Apa alasan Banyu Biru pamer surat pengangkatan BIN?
Banyak yang menilai hal ini aneh. Masak posisi yang terkait dengan BIN diumbar ke publik.
Banyu Biru memamerkan surat pengangkatannya sebagai anggota Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelijen Negara di akun Path miliknya. Banyak yang menilai hal ini aneh. Masak posisi yang terkait dengan BIN diumbar ke publik.
Kira-kira apa maksud Banyu Biru melakukan hal itu?
Pengamat Intelijen Ridlwan Habibi menilai Banyu Biru tak bisa menahan kegembiraannya saat diangkat oleh Kepala BIN Sutiyoso.
"Tentu yang bersangkutan yang paling tahu alasannya pribadi. Tapi dugaan saya dia menganggap jabatan ini prestisius dan dia senang menerima jabatan ini. Terbukti ada ucapan Alhamdulillah segala di postingan itu. Banyu Biru ini kan relawan sebelum Jokowi jadi presiden, rekan-rekannya sesama relawan sudah dapat posisi lebih dulu, kini dia pun ingin menunjukkan kalau mendapat posisi yang prestisius," kata Ridlwan saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (1/2).
Ridlwan menjelaskan Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan bukanlah agen BIN. Posisi itu seperti dewan penasihat yang memberikan masukan dari pihak luar pada BIN. Banyu Biru mendapat bidang politik di DISK.
"Itu bukan agen karir. Kita lihat kan masa jabatannya hanya satu tahun. Sebelum Pak Sutiyoso namanya Dewan Analisa Strategis. Ketuanya Pak AS Hikam. Ini seperti lembaga yang mengumpulkan aneka ahli dari segala bidang untuk memberi masukan pada BIN," jelas Ridlwan.
Walau posisi itu di luar BIN, tetap saja menyangkut BIN. Tak etis jika Banyu Biru memposting surat pengangkatan itu di akun media sosial. Tak juga ada manfaatnya.
"Intelijen itu kental dengan sistem kerahasiaan dan sistem sel. Idealnya di masa lalu bahkan istri pun tak diberi tahu. Bagian A tak tahu kalau si B ini agen. Sistem sel itu berguna jika ada yang tertangkap atau misi gagal tak seluruh jaringan terbongkar," kata Ridlwan.
Terkait masalah ini, Kepala BIN Sutiyoso sudah bicara. Dia mengaku akan mengevaluasi pengangkatan Banyu Biru.
"Semua personel BIN itu perlu dievaluasi baik yang struktural maupun nonstruktural. Ini kan, masukan bagus. Kami jadi cepat tahu bahwa oh orang ini tidak cocok untuk tugas di intelijen," tegas Sutiyoso.