Armada terbatas, evakuasi korban tewas heli MI-17 terhambat
Proses evakuasi dihentikan sementara hingga besok.
Helikopter jebis MI-17 buatan Rusia milik TNI Angkatan Darat terjatuh saat terbang di Kabupaten dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau, Kalimantan Utara. Saat ini, tim penyelamat yang terdiri dari TNI AD dan Badan SAR Nasional (Basarnas) masih berupaya mengevakuasi jenazah.
Namun, upaya tim penyelamat untuk membawa seluruh jenazah ke rumah sakit terdekat mengalami hambatan. Sebab, jumlah armada yang diterjunkan menuju lokasi kecelakaan hanya menggunakan satu unit helikopter saja.
"Karena keterbatasan armada yakni hanya menggunakan satu helikopter dan kondisi sudah malam sehingga evakuasi akan dilanjutkan besok (Minggu, 10/11)," ujar Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Inf Legowo, Sabtu (9/11), seperti dilansir dari Antara.
Helikopter milik TNI AD jenis MI-17 itu, berangkat dari Kota Tarakan pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WITA dengan mengangkut enam penumpang, tiga di antaranya warga sipil. Sekitar pukul 10.00 WITA, singgah di Desa Apauping untuk mengambil 10 warga yang akan diperbantukan membangun Pos Pamtas Malinau-Serawak.
Pada pukul 10.20 Wita, heli tersebut kemudian meninggalkan Desa Apauping dengan mengangkut 19 orang beserta logistik menuju Pos Pamtas Malinau-Serawak. Heli tersebut tersebut kemudian dilaporkan jatuh di dekat lapangan bola Pos Pamtas Malinau-Serawak.
Enam orang dilaporkan selamat dari kejadian tersebut dan mengalami luka bakar, mereka lantas dibawa menuju Rumah Sakit Kota Tarakan untuk mendapatkan perawatan. Sementara, 13 Orang lainnya ditemukan tewas.