Azis Semang Sempat Terseret 200 meter saat Tsunami Banten
Azis Semang selamat dari bencana tsunami Selat Sunda. Menurut pria kelahiran Bugis yang tinggal di pesisir pantai di Kabupaten Sumberjaya, Sumur, Pandeglang, Banten, tsunami terjadi dua kali.
Azis Semang selamat dari bencana tsunami Selat Sunda. Menurut pria kelahiran Bugis yang tinggal di pesisir pantai di Kabupaten Sumberjaya, Sumur, Pandeglang, Banten, tsunami terjadi dua kali.
"Dua kali. Berselang sekitar satu jam," kata dia di lokasi kejadian, Selasa (25/12).
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Tsunami pertama menyeretnya sejauh 200 meter. Ketinggian air bah yang mencapai hingga lima meter itu memporakporandakan tempat tinggalnya.
Rumahnya yang persis berada di pinggiran pantai rata dengan tanah. Saat gelombang tsunami pertama usai, dia langsung mencari anak, istri, ibu dan ayahnya.
"Semua selamat. Anak saya dipegang sama ibu saya," kata dia.
Saat masih syok dengan gelombang tsunami, sekitar satu jam kemudian, air tsunami kembali datang. Dia memutuskan untuk membawa keluarganya berlindung di balik tembok rumah yang kokoh.
Saat air tsunami awal, tembok rumah tersebut tak tumbang dihantam air, meski setengahnya hancur.
"Tsunami kedua memang tidak sebesar yang pertama," kata dia. Takut akan terjadinya tsunami susulan, dia kemudian mengajak keluarganya berlari ke Pasir Malang, lokasi yang lebih tinggi dari rumahnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
84 Jenazah Korban Tsunami Banten di RSUD Berkah Pandeglang Sulit Dikenali
Air Laut Surut, Warga Lampung Timur Panik & Mengungsi
Imbas Pembangunan Jalan Perumahan, Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh Dibongkar
Polri Minta Keluarga Segera Ambil Jenazah Korban Tsunami Banten