Bagi BLT El Nino di Banyuwangi, Jokowi: Karena Harga Beras Naik
Jokowi membagikan BLT El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Pos Genteng Banyuwangi.
Jokowi menyampaikan bahwa BLT El Nino tersebut diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
- Mensos Risma Tak Berani Usulkan BLT El Nino ke Sri Mulyani, Ternyata Ini Alasannya
- Kembali Kunjungi Banyuwangi, Presiden Jokowi Beri Jempol untuk Bumi Blambangan
- Jokowi Yakin Daya Beli Masyarakat Naik Setelah Penyaluran BLT El Nino Rampung
- Tiba di Bandara Banyuwangi, Jokowi Bakal Temui Petani Penerima Bantuan BLT El Nino
Bagi BLT El Nino di Banyuwangi, Jokowi: Karena Harga Beras Naik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino kepada sejumlah penerima manfaat di Kantor Pos Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Rabu (27/12).
Jokowi menyampaikan bahwa BLT El Nino tersebut diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
"BLT El Nino ini digunakan karena ada kenaikan barang, beras yang naik dikit, ini dipakai untuk nutup itu," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (27/12).
"Alhamdulillah," sorak masyarakat.
Selain BLT El Nino senilai Rp400.000 yang disalurkan kepada masyarakat, Jokowi menyebut pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah sejumlah 10 kilogram dimulai dari bulan September 2023.
Menurut dia, bantuan ini akan dilanjutkan hingga Maret 2024.
"Nanti Januari, Februari, Maret (2024) yang 10 kilo dilanjutkan lagi,"
katanya.
merdeka.com
Sumiatun, salah satu penerima manfaat merasa bersyukur dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Dia berharap agar bantuan serupa bisa dilanjutkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Bahagia alhamdulillah bersyukur semoga terus berlanjut bisa meningkatkan ekonomi rakyat Indonesia," ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.