Bahagianya Jenderal Gatot safari Ramadan nostalgia di tanah lahirnya
Hadir dalam acara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pandam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, Bupati Tegal, Enthus Susmono serta ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi Bin Yahya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menggelar Safari Ramadan di Lapangan Brigif 4 Dewa Ratna Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Gatot merasa bersyukur karena dirinya bisa bernostalgia dan mengenang masa kecilnya, di mana dirinya dilahirkan dan dibesarkan oleh ayahnya di wilayah yang mempunyai ciri khas teh poci itu.
"Khususnya, saya sangat bahagia karena saya bisa datang ke sini karena tempat ini adalah tempat ayah saya dulu berkarir dan dilahirkan saya di sini," kata Gatot Nurmantyo mengawali pidatonya di Lapangan Brigif 4 Dewa Ratna, Slawi, Kabupaten Tegal Rabu(15/6) malam tadi.
Hadir dalam acara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pandam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, Bupati Tegal, Enthus Susmono serta ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi Bin Yahya.
Gatot juga mengucapkan terima kasih kepada para jajaran pemerintahan, TNI-Polri khususnya para ulama karena bisa menjaga kondisi Jawa Tengah aman, tentram dan damai.
"Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih, khususnya para ulama yang bersama dengan TNI-Polri menjaga Jawa Tengah adalah daerah yang aman, damai dan saya lihat di sini ayem-ayem saja," ungkapnya.
Gatot meyakini, jika wilayah Jawa Tengah akan aman, tenang dan damai berkat kebaikan dan kesatuan antara pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan TNI-Polri. Termasuk mayoritas umat muslim di Jawa Tengah yang benar keislamanya dan mengenal sifat-sifat ke-Tuhanannya.
"Dalam hal ini saya yakin karena masyarakat di Jawa Tengah yang mayoritas muslim adalah orang-orang yang benar-benar Islam sebenarnya. Karena kalau orang bertanya bagaimana Islam yang baik? Nabi Yusuf mengatakan, orang beriman yang baik adalah orang yang makrifatullah adalah orang yang mengenal sifat-sifat Allah," ujarnya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
Gatot di Tegal ©2017 Merdeka.com
Gatot menegaskan jika orang yang mempunyai akhlak mulia akan selalu menempatkan dan membuat orang lain dalam kebaikan, kebahagiaan dan kesenangan.
"Bagaimana mengenal sifat Allah adalah orang yang akhlakul karimah. Orang yang mempunyai akhlak mulia. Bagaimana orang punya akhlak mulia itu? Adalah orang yang suka dan selalu menempatkan dan menjadikan orang lain kebaikan, kebahagiaan dan kesenangan. Karena itu adalah ajaran Allah. Makanya kita melakukan kegiatan yang selalu kita lakukan adalah mengucap bismillahirrohmanirrohim. Allah maha pengasih dan penyayang. Sifat Allah seperti itu," ucapnya.
Namun sebaliknya, Gatot menambahkan jika ada orang muslim yang menjelekan kaum muslim lainnya maka dia bukanlah sosok umat yang mempunyai akhlak mulia. Apalagi, manusia tersebut mempunyai sifat yang sombong dan takabur yang sangat dibenci oleh Tuhan.
"Jadi kalau ada orang muslim yang menjelek-jelekan orang lain, yang beromong kasar dengan orang lain, suka menyakiti orang lain, itu belum mempunyai akhlak mulia. Belum mengenal sifat-sifat Allah. Pada kesempatan seperti ini, sifat yang paling dibenci Allah adalah sifat sombong, takabur. Justru orang muslim harus rendah hati. Kenapa demikian? Karena sifat takabur dan sombong hanya milik Allah," pungkasnya.
Baca juga:
Permintaan Panglima TNI agar konflik Suriah tak pindah ke Indonesia
Panglima TNI minta definisi teroris itu kejahatan terhadap negara
Di depan pemred, Panglima Gatot akui banyak dapat info dari media
Bersama Tommy Winata, Jenderal Gatot melepasliarkan harimau Sumatera
Sebut ada korupsi heli AW-101, sikap Panglima TNI dikritisi
Kritik keras Jenderal Gatot terhadap demokrasi di Indonesia
Setuju Panglima TNI, Ketua MPR sebut demokrasi RI kebablasan