Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada
Walau masa kejayaan jalur pantura di musim mudik lebaran sudah berakhir, namun sisa-sisa nostalgia itu masih bisa dirasakan.
Walau masa kejayaan jalur pantura di musim mudik lebaran sudah berakhir, namun sisa-sisa nostalgia itu masih bisa dirasakan.
Dulu Jadi Andalan saat Musim Mudik, Ini Sederet Sisa Kenangan Jalur Pantura Jawa Barat yang Masih Ada
Sudah dua hari terakhir volume kendaraan roda dua maupun roda empat terpantau meningkat menuju arah timur. Warga ibu kota mulai melakukan perjalan mudik lebaran ke kampung halaman, seiring liburnya siswa sekolah dan aktivitas perkantoran.
Namun setiap musim mudik tiba, ada banyak hal yang menjadi kenangan salah satunya jalur pantai utara (Pantura) Jawa Barat. Sekitar 15 sampai 20 tahun lalu, jalur pantura Jawa Barat selalu jadi andalan warga Jakarta saat pulang kampung.
Mulai keluar gerbang Tol Cikampek hingga sepanjang jalur pantura Indramayu menuju Cirebon, kemacetan kendaraan selalu tak terhindarkan.
-
Jalur Pantura Jawa Barat, apa yang masih ramai dilalui? Saat ini suasananya masih ramai, maksudnya ramai itu kendaraan barang ya (truk besar).
-
Bagaimana kondisi jalan Jalur Pantura Jawa Barat? Saat ini kondisi jalan di Jalur Pantura Subang hingga Indramayu terbilang masih bergelombang. Beberapa jalan malah masih berlubang hingga menyebabkan goncangan kendaraan roda empat.
-
Kenapa Jalur Pantura Jawa Barat sepi saat mudik? Namun adanya Tol Cipali membuat eksistensi jalur Pantura kian memudar, bahkan cenderung sepi dari kendaraan pemudik.
-
Dimana Jalan Pantura Jawa Barat mulai terlihat rusak? Lalu kondisi jalan sudah mulai rusak saat melewati Simpang Jomin arah ke Subang, Jawa Barat.
-
Apa itu jalur Pansela Jawa? Jalur Pansela Jawa merupakan jalan raya yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Jawa. Bedanya dengan Pantura, kalau Pantura menyusuri pantai utara Jawa, sedangkan kalau Pansela menyusuri pantai selatan Pulau Jawa.
-
Kapan puncak arus mudik 2024? 'Puncaknya H-2 ada 26 juta kendaraan dan H+3 ada 40,99 juta kendaraan yang bergerak pada saat itu,' ungkap Deny.
Kendati demikian 10 tahun terakhir, kondisinya berubah. Kemacetan jalur pantura Jawa Barat yang rutin terjadi seakan lenyap tergusur Tol Cikampek Palimanan (Cipali).
Namun bagi yang ingin bernostalgia melewati jalur pantura menuju Jawa Tengah maupun Jawa Timur, masih dapat dijumpai sisa kenangan musim mudik di masa lalu.
Penasaran kenangan apa saja yang masih tersisa di jalur legendaris itu? Yuk simak informasi selengkapnya.
Gambar: Youtube Goduaempat
Simpang Mutiara dan Jomin Masih Menanti
Bagi yang terbiasa mudik menggunakan jalur pantura, Simpang Mutiara dan Jomin sudah pasti dilewati. Dua pertemuan jalan ini dulu sering jadi sorotan karena sering menjadi penyebab kemacetan.
Di Simpang Mutiara misalnya, para pemudik akan bersinggungan dengan warga lokal yang beraktivitas di Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang. Ini akan menjadi salah satu biang kemacetan sampai beberapa kilometer ke depan.
Tak jauh, pemudik juga akan menemui simpang yang penuh kenangan sekaligus menjadi jalur nerakan yakni Simpang Jomin yang menjadi titik pertemuan warga dari selatan Jawa Barat, Karawang Kota hingga Jakarta di barat.
“Nah dulunya waktu tahun 2000-an, daerah sini ya, Simpang Mutiara sampai Simpang Jomin itu puncaknya macet ya,” kata seorang kreator video di kanal Goduaempat yang melewati jalur tersebut baru-baru ini.
Untuk saat ini, kedua simpang tersebut masih terpantau ramai lancar namun tak menutup kemungkinan volume kendaraan akan meningkat, meski tidak akan sama saat sebelum adanya Tol Cipali.
Masih ada Pusat Oleh-oleh Tape Singkong
Deretan toko oleh-oleh di sepanjang Kecamatan Kotabaru, Karawang, saat ini juga masih terlihat beroperasi. Meski ada penurunan jumlah penjual, tidak seperti 15 sampai 20 tahun lalu.
Toko oleh-oleh tersebut kebanyakan menjual peuyeum singkong atau tape singkong yang bercita rasa manis. Ciri khasnya, para pedagang menggantung tape-tape tersebut di etalase sehingga terlihat dengan jelas oleh para pemudik.
Menurut pedagang, tape-tape ini berasal dari Kecamatan Plered dengan ukuran yang besar dan berwarna putih dari proses peragian. Setelah adanya Tol Cipali, penjualan terus menurun.
Namun tak ada salahnya bernostalgia untuk mudik ke kampung halaman menggunakan jalur pantura dan membeli oleh-oleh di para pedagang yang masih buka untuk buah tangan ke keluarga tercinta.
Rumah Makan Nikki yang Legendaris Masih Buka
Satu tempat yang pernah berjaya di masa ramainya jalur pantura Jawa Barat adalah rumah makan Nikki yang legendaris.
Rumah makan ini diketahui sudah ada sejak puluhan tahun silam. Terdapat beberapa cabang di sepanjang jalur Subang hingga Karawang.
Mengutip Youtube Reang Vlog, rumah makan Nikki memiliki konsep prasmanan dengan menu rumahan yang khas. Di sana dijual aneka masakan mulai dari tumis, pepes, telur balado sayur, ayam goreng, olahan ikan sampai daging sapi.
Biasanya rumah makan ini menjadi tempat istirahat para sopir truk dan menjadi favorit sopir bus kala musim mudik lebaran.
Penyapu Koin di Jembatan Kali Sewo Indramayu Masih Ada
Saat memasuki Kabupaten Indramayu, tepatnya di Jembatan Kali Sewo, pemudik biasa menjumpai para penyapu uang koin yang berderet di pinggir jalan. sampai Rp10 ribu.
Mereka yang merupakan warga satu kampung dengan sabar menanti para pengendara yang melempar uang koin maupun kertas pecahan Rp2 ribu.
Sepinya jalur pantura karena banyak yang beralih ke Tol Cipali tak membuat mereka menyerah. Sampai dengan musim mudik 2024 ini puluhan warga masih mengais uang receh yang dilempar pengendara.
Menurut salah satu penyapu uang koin, tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Belanda. Dulu, ada rombongan ronggeng yang melintas di sekitar Sungai Kali Sewo yang kini telah menjadi jembatan. Lalu perjalanan mereka terhambat karena kendala teknis.
Usut punya usut, mereka harus melemparkan barang berharga berupa koin agar perjalanan bisa dilanjutkan. Akhirnya setelah melemparkan uang, rombongan bisa kembali melanjutkan perjalanan dan menyeberangi sungai lewat jembatan bambu sederhana.
Warung Dadakan juga Mulai Berjualan
Terakhir, pemandangan yang selalu dijumpai saat musim mudik sebelum ada Tol Cipali adalah bermunculannya warung dadakan.
Warung-warung ini dibangun secara semi permanen menggunakan kayu dan rangka bambu dan beratap terpal.
Mereka menjual berbagai menu makanan dan minuman, mulai dari roti, ciki, wafer, gorengan, mi instan sampai aneka lauk makan. Tak lupa sajian kopi jadi andalan para pemudik beroda dua agar tak ngantuk sepanjang perjalanan.
Untuk minumannya ada juga es teh, air mineral dingin, susu dan aneka minuman ringan pelepas dahaga. Para pedagang ini rata-rata sudah mulai membuka lapaknya di H-7 lebaran atau sejak tanggal 4 April 2024.
Saat arus balik, mereka akan berpindah lapak ke jalur arah barat, dengan format sama. Pengunjung bisa sekedar menikmati sajian pemulih perjalanan ataupun untuk beristirahat melepas lelah.