Bambang Kristiono Meninggal Diduga Akibat Serangan Jantung
Bambang menghembuskan napas terakhir saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Bambang menghembuskan napas terakhir saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan
Bambang Kristiono Meninggal Diduga Akibat Serangan Jantung
Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Bambang Kristiono meninggal dunia. Bambang menghembuskan napas terakhir saat berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
- Mangkir Dipanggil KPK, SYL di Makassar Saat Diumumkan Jadi Tersangka
- Tidak Sembarangan, Jenderal Kopassus Ini Salah Satu yang Diizinkan Masuk Kamar Gus Dur
- Ikut Basuki Suguhkan Sarapan untuk Jokowi, Sri Mulyani: Mohon Maaf Kalau Penyajian Kurang Elok
- Jenderal Kopassus Cari Pemimpin yang Berani, Prabowo Tertawa: Jangan Dijabarkan Lagi!
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menduga Bambang meninggal karena penyakit jantung. Selain serangan jantung, Habiburokhman menyebut Bambang pernah mengalami penyakit usus buntu dan sudah menjalani operasi.
"Kemungkinan besar jantung," kata Habiburokhman kepada wartawan di kediaman duka Bambang kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Tak hanya usus buntu, Bambang juga ternyata pernah terkena Covid-19. Namun, Habiburokhman tidak menyebutkan berapa kali koleganya terkena virus tersebut.
"Covid kan berjemur, terus panas. Ini menjadi infeksi, tapi ini sudah baik. Sudah dioperasi lagi sudah mulai baik, 3 atau 4 bulan ke belakang lah. Mungkin karena latar belakang itu juga. Setelah itu memang sedikit kurang stabil kesehatan beliau," ujar dia.
Janjian Makan Malam dengan Ketua DPD Gerindra Sulsel
Habiburokhman mengatakan, Bambang meninggal dunia usai melakukan kunjungan kerja di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Namun Habiburokhman mengaku belum diketahui pasti waktu Bambang wafat. "Waktunya sedang kita cek lagi antara pukul 20.00 Wib, sampai tadi pagi ya di Makassar. Beliau sebetulnya dalam relatif sehat, abis kunjungan kerja di Manado lalu mampir di Makassar ada aktivitas kepartaian," kata Habiburokhman.
Habiburokhman mengatakan, almarhum sudah ada janji dengan Ketua DPD Sulawesi Selatan Andi Iwan Darmawan Aras untuk makan malam sebelum meninggal dunia. Rencana makan malam itu dijadwalkan pada pukul 20.00 Wita, namun hingga pukul 23.00 Wita tak ada kabar dari almarhum. Kemudian diputuskan membuka paksa pintu kamar tempat Ketua Dewan Eksekutif Badan Pengawas dan Disiplin DPP Partai Gerindra itu menginap. "Janji jam 8 malam, ditunggu sampai jam 11 (malam) enggak bisa dihubungi. Lalu, tadi pagi juga belum bisa dihubungi, maka diputuskan kamar yang bersangkutan dibuka paksa dan beliau sudah tiada," ujar Habiburokhman yang juga anggota Komisi III DPR ini.
Habiburokhman mewakili Partai Gerindra meminta maaf atas segala salah dan khilaf koleganya tersebut. Dia memohon Bambang didoakan husnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
Pantauan merdeka.com di lokasi, hingga kini jenazah belum tiba di kediaman duka yang berada di kawasan Jakarta Selatan. Namun, sejumlah sahabat atau kolega dari DPR RI terlihat berdatangan. Mereka yang berdatangan seperti Wakil Ketua Komisi III Habiburokhman, Anggota Komisi II DPR RI Ihsan Yunus, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohammad Haikal, Anggota Komisi VI DPR RI Khilmi dan beberapa pejabat lainnya.
Sebelumnya, Kabar duka datang dari Partai Gerinda, sekaligus Wakil Ketua Komisi 1 DPR Bambang Kristiono meninggal dunia pada hari ini Kamis (20/7). Anggota DPR Gerindra, Mulyadi membenarkan, jika Bambang meninggal di Makassar dan jenazah segera di bawa ke Jakarta hari ini. "Iya betul meninggal dunia di Makassar," Anggota DPR Gerindra, Mulyadi.