Bambang Widjojanto ditangkap, massa anti korupsi salahkan Jokowi
"Jokowi tidak punya respek. Hanya mampu mengadu domba antar institusi, maka kita harus tegakkan kebenaran," ujar Lutfi.
Massa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kota Malang (KOMAK), menggelar aksi unjuk rasa atas penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri. Puluhan massa yang terdiri dari mahasiswa, perwakilan masyarakat dan Malang Corruption Watch (MCW) mengutuk segala bentuk penggembosan agenda pemberantasan korupsi.
Massa mengawali aksi dari depan bundaran Tugu Kota Malang sekitar 30 menit dengan membawa poster dan berorasi di pinggir jalanan. Mereka kemudian melanjutkan orasinya di halaman Gedung DPRD Kota Malang. Karena beberapa saat anggota DPRD tidak segera keluar menemui, massa akhirnya memasuki gedung.
Dalam orasinya massa melihat sederet upaya melemahkan agenda korupsi di Tanah Air. Terbaru kasus penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Ada upaya-upaya sistematis untuk membalas dendam atas penetapan Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka olek KPK beberapa waktu lalu.
Massa meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas menangani perseteruan kedua lembaga tersebut. Jokowi yang telah dipilih oleh rakyat cenderung menjadi mesin partai-partai koalisi.
"Jokowi tidak punya respek. Hanya mampu mengadu domba antar institusi, maka kita harus tegakkan kebenaran. Kami sangat kecewa dengan perilaku politik Jokowi," kata Lutfi J Kurniawan, selaku koordinator aksi, Jumat (22/1).
Jokowi dianggap tidak menunjukkan kemampuan untuk bersikap siapa yang akan diangkat dan siapa yang harus ditangkap. Sangat aneh, Jokowi mengangkat seorang panglima yang berkasus, berstatus tersangka terkait rekening gendut.
Massa meminta Polri melepaskan Bambang Widjojananto dan mempertanyakan kasus yang seolah-olah dicari-cari oleh Korp Bhayangkara tersebut.
"Kami akan kembali turun jalan, dengan jumlah dan cara-cara yang bisa membuka telinga pihak-pihak yang memperlemah KPK," tegasnya.
Selain itu juga meminta kepada partai politik agar tidak mempolitisi agenda pemberantasan korupsi. Serangan yang dilakukan terhadap Ketua KPK Abraham Samad oleh pembesar sebuah partai politik memperlihatkan bahwa para politisi busuk sedang ikut bermain.
"Partai politik sedang kongkalikong dengan para koruptor dengan agenda-agenda yang melemahkan KPK," tegasnya.
Baca juga:
Politikus PDIP yang laporkan Bambang teriak-teriak di Mabes Polri
Sokong aksi dukung Bambang, KPK relakan mimbar dan pengeras suara
Saat tangkap Wakil Ketua KPK, polisi bawa senjata laras panjang
Saat ditangkap, Bambang Widjojanto sampai diborgol polisi
Massa pro dan kontra cekcok di depan Gedung KPK
Aksi dukung Bambang Widjojanto dapat tandingan dari massa loreng
Iwan Fals: Wakil Ketua KPK ditangkap polisi, koq bisa?
-
Bagaimana Presiden Jokowi diajak berfoto bersama? Jokowi bersama Menhan, Panglima TNI, dan tiga kepala staf kemudian kompak berfoto bersama menggunakan jaket bomber berwarna biru tua.
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.