Bandar Narkoba Buronan BNN di Kutai Timur Ditangkap
Firdaus masuk buronan BNN sejak Jumat (20/9) lalu.
BNN Provinsi Kaltim bersama Satreskoba Polres Kutai Timur, menangkap terduga komplotan bandar narkoba, Aidil Firdaus (19) di Kutai Timur. Firdaus masuk buronan BNN sejak Jumat (20/9) lalu.
Saat itu, dia bersama 3 temannya disergap di Samarinda. Satu orang tewas dengan luka tembak di kepala dalam penyergapan itu.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Bagaimana Brimob dan TNI menghadapi serangan dari KKB di video tersebut? Dalam video tersebut, terlihat beberapa anggota TNI dan Polri sedang menembak ke KKB Papua dengan posisi tiarap.
-
Dimana baku tembak antara Brimob-TNI dan KKB terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @wawanspt27 memperlihatkan situasi menegangkan yang terjadi di pegunungan Papua.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
"Dia (Aidil Firdaus) ditangkap jam 2 dini hari tadi," kata Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol Raja Haryono, dikonfirmasi Selasa (22/10) malam.
Pascapenyergapan di Samarinda, BNN menetapkan Firdaus masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Firdaus diketahui sebagai warga Teluk Lingga, Sangatta, Kutai Timur. "Pencarian Firdaus berkoordinasi dengan Polres Kutai Timur," ujar Raja.
Petugas gabungan akhirnya menemukan lokasi persembunyian Firdaus. Dia tidak pulang ke rumahnya, melainkan menginap di rumah temannya di pelosok Kutai Timur, kampung transmigrasi di SP IV.
"Tepatnya, di Desa Mukti Jaya, Rantau Pulung," paparnya.
Firdaus digelandang ke Mapolres Kutai Timur. Dia sempat diinapkan semalam di sel polisi setempat. Kemudian, dia dibawa ke markas BNN Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda untuk menjalani proses hukum sore tadi.
"Dia (Firdaus) yang kami cari dari tanggal 20 September lalu. Waktu itu, kami temukan di dalam mobil Ayla berupa barang bukti 1 kilogram sabu dan juga 200 butir ekstasi," demikian Raja.
Diketahui, mobil Ayla KT 1971 RJ berisi 2 pria dan 2 wanita, terperosok ke parit menghantam pipa. Kejadian itu menjadi tontonan warga simpang empat Jalan PM Noor, Samarinda, Jumat (20/9) sore lalu, sekira pukul 15.30 WITA. Warga yang sempat mengira itu kecelakaan biasa, namun ternyata terungkap ada buruan BNN dalam mobil tersebut.
Sebelumnya, petugas BNN terpaksa menembak Irwan alias Wawan (35), pengemudi Ayla, hingga mengenai kepalanya, lantaran mobilnya melaju sempat menabrak petugas hingga terempas di jalan saat penyergapan. Dua wanita di dalam mobil itu, dibawa ke kantor BNN. Wawan meninggal, Sabtu (21/10). Sementara, Firdaus, juga rekan dari Wawan, berhasil kabur dari mobil Ayla itu, hingga akhirnya dibekuk dini hari tadi.
Baca juga:
Terdesak Masalah Ekonomi, Wanita Paruh Baya di Rokan Hilir Jadi Pengedar Sabu
Basis Band Boomerang Dituntut 2 Tahun Penjara Terkait Penyalahgunaan Ganja
Simpan Sabu di Celana Dalam, 2 Wanita Asal Thailand Ditangkap di Bali
Anak Buah Tembak Mati 2 Bandar Narkoba, Kapolda Riau Ucapkan Belasungkawa
Diduga Simpan Sabu 15 Kg, Ibu Rumah Tangga di Aceh Ditangkap