Bandung deklarasikan anti-Miras di Car Free Day Dago
Realitas sosial yang ada saat ini, menurut Nugroho, miras malah jadi 'sponsor'.
Gaung anti-minuman keras (miras) kini terdengar di Bandung. Sebuah gerakan penyadaran bahaya miras ini digelar di tengah acara rutin Car Free Day (CFD) Jalan Ir H Juanda (Dago). Ratusan warga antusias mendukung gerakan moral ini. Mereka yang mendukung membubuhkan tanda tangan dalam sebuah spanduk besar.
'Deklarasi Bdg Bebas Miras' begitu tulisan berlatar putih yang terpampang besar. Acara yang dikemas menghibur tapi penuh edukasi ini diharapkan mampu menjadi sebuah gerakan sosial dan budaya untuk menghentikan peredaran miras dan minuman beralkohol.
"Gerakan ini bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat kota Bandung di mana mereka sebenarnya itu bisa lebih produktif, inovatif, dengan tanpa miras," kata Koordinator Gerakan Anti Miras Kota Bandung, Nugroho Adi Negoro, di sela kegiatan kepada merdeka.com, Minggu (19/1).
Realitas sosial yang ada saat ini, menurut Nugroho, miras malah jadi 'sponsor'. Padahal generasi emas secara tidak langsung akan terenggut dengan hanya sekadar miras. Tak sedikit orang meregang nyawa karena miras. Peredaran miras sudah begitu bebas tanpa pandang usia, tempat dan waktu.
Di Bandung melalui Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2010 tentang pelarangan, pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol seolah tak bertaring. Banyak pihak tak mematuhi aturan tersebut.
"Bandung ini bisa lebih sehat, jauh dari bahaya dengan tanpa miras," tandasnya.
Oleh karena itu mulai hari ini dia mengajak seluruh elemen masyarakat Bandung bersatu dalam sebuah gerakan moral untuk berhenti menggunakan miras. Ini juga untuk mewujudkan Bandung sebagai kota juara anti miras.
"Mari kita putus mata rantai peredaran miras dan minuman beralkohol dengan menjalankan Perda Miras Kota Bandung dengan sungguh-sungguh dan konsisten," terang dia.
Pada kesempatan tersebut, beberapa spanduk gerakan anti miras juga diusung. Sedangkan warga yang membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan diberikan cinderamata berupa pin.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Prasetyani dan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi beserta ratusan warga Bandung dan beberapa komunitas di Kota-kota di Indonesia yang sudah mendeklarasikan anti miras salah satunya Jakarta dan Aceh.