Ridwan Kamil Mau Buat Car Free Night untuk Kurangi Tawuran dan Narkoba di Jakarta
RK bilang, untuk menyelesaikan masalah sosial itu juga diperlukan koordinasi dengan jajaran Forkopimda dan aparat penegak hukum.
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK), menawarkan program car free night memberantas Kampung Narkoba di Cengkareng, Jakarta Barat.
RK bilang, untuk menyelesaikan masalah sosial itu juga diperlukan koordinasi dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan aparat penegak hukum.
"Ya bagian masalah sosial nanti salah satunya kerja sama dengan Forkopimda kalau itu sifatnya kriminalitas atau kejahatan untuk kerja samanya dengan kepolisian," kata RK di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (10/10).
Selain itu, lanjut dia, juga dibutuhkan ruang-ruang ekspresi bagi masyarakat guna mencegah tindakan kriminal terjadi. Dia berjanji, bakal membangun sejumlah ruang ekspresi jika menjadi gubernur Jakarta terpilih pada Pilkada 2024.
"Tapi kalau tadi sifatnya mereka nggak ada ruang ekspresi, kita kan ada program micro library, bikin RTH, beli tanah kavling, ada program car free night" kata RK.
RK menyebut, anak-anak muda bakal dilibatkan dalam kepanitian pada car free night. Dengan begitu, mereka diharapkan menjadi sibuk dan tak mencari kegiatan lain, semisal tawuran atau narkoba.
"Supaya tiap bulan di malam hari kita ada pameran UMKM, ada kegiatan pentas seni yang panitianya anak muda sehingga mengurangi tawuran, mengurangi orang bengong, mengurangi narkoba juga dengan sibuknya anak muda oleh kegiatan-kegiatan positif," kata dia.
Buat RTH untuk Anak-Anak
Ridwan Kamil mengatakan, bakal menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau tempat bermain bagi anak-anak yang ada di lingkungan padat penduduk di Jakarta.
RK bilang, bakal membeli rumah tidak terpakai dan diubah menjadi RTH. Hal serupa, disebut pernah dia lakukan saat menjabat Gubernur Jawa Barat.
"Saya pernah pengalaman, saya beli rumah, rumahnya saya bongkar. Bongkarannya, tanahnya jadi ruang terbuka buat main anak. Jadi kalau nanti di kampung padat ada kebutuhan itu, mungkin metodenya sama," kata RK.
Menurut dia, langkah tersebut bakal efektif diterapkan di Jakarta. Mengingat, kata dia, di Jakarta banyak wilayah padat penduduk yang minim lahan kosong.
"Menyediakan ruang terbuka publik, kalau lahan kosong tidak ada, kita beli rumah yang tidak terpakai, kita bongkar, kita jadikan tempat bermain," jelasnya.
Di sisi lain, RK juga mempertimbangkan perbaikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) era Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Anies Baswedan.
"Semua itu kewajiban ya, yang udah bagus dari Pak Ahok, Pak Anies, kalau memang ada kendala kita sempurnakan," ucap RK.
"Tapi yang belum ada, metodenya bisa RTH yang ada dibikin bagus, atau betul-betul nggak ada, saya beli kapling, beli rumah, dijadikan RTH," tandasnya.