Bangkai Pesawat Super Tucano Dipotong untuk Mudahkan Evakuasi
Bangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Bangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Bangkai Pesawat Super Tucano Dipotong untuk Mudahkan Evakuasi
Beberapa bagian telah berhasil dibawa ke Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang.
"Sudah beberapa bagian diangkut, beberapa yang sudah diangkut seperti mesin, propeler, senjata, tangki bahan bakar," kata Kadispen TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati dalam keterangannya melalui telepon, Senin (20/11).
- Evakuasi Bangkai Pesawat TNI Super Tucano Terkendala Cuaca dan Medan yang Ekstrem
- Tiga Perwira TNI AU Korban Super Tucano Jatuh Dimakamkan di TMP Kota Malang
- Tujuh Tahun Berlalu, Kecelakaan Pesawat Super Tucano Kembali Terjadi
- TNI AU: Dua Pesawat Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan dalam Kondisi Baik saat Terbang
Agung menjelaskan, lokasi kecelakaan berada di lembah yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat. Bahkan Helikopter pun sulit menjangkaunya, posisinya berada di lembah dan lereng dengan kemiringan tertentu.
"Helikopter tidak mencapai, tidak bisa, posisinya itu kan di lembah gitu ya. bahaya sekali itu, bisa tergelincir ke bawah, bahaya itu, tidak ada yang berani."
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati.
Potongan dari bangkai pesawat Super Tucano tersebut dikumpulkan dan direkonstruksi ulang di hanggar Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
"Sekarang badannya itu harus diangkut satu per satu secara manual. Jalannya sulit nggak mungkin dengan motor. Harus dibawa secara manual oleh tenaga manusia," terangnya.
Terkait VDR atau NCDC (Video Data Recorder/ Network Centric Data Cartridge) dari Super Tucano sudah diamankan. Benda tersebut direncanakan akan dikirim ke produsen Super Tucano untuk untuk dibaca sebagai bahan analisa.
"Itu mestinya dibawa ke Embraer, pabriknya. Karena kita kan belum punya pembaca file data recordernya," katanya.
Cartridge VDR itu menyimpan informasi yang akan menjadi petunjuk yang akan disajikan dalam bentuk data dari hasil pembacaan rekaman.
"Itu bukanya di luar negeri, kita nggak bisa. Kan cuma dibaca, nanti tinggal kita terjemahannya. Cuma baca tapenya saja," ungkapnya.