Banjir di Palembang dan Tanah Longsor di Lahat, BPBD Pastikan Tidak ada Korban Jiwa
Kota Palembang mengalami bencana banjir, sementara Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mengalami tanah longsor pada Sabtu (25/12). Dari kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Kota Palembang mengalami bencana banjir, sementara Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mengalami tanah longsor pada Sabtu (25/12). Dari kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palembang mencatatkan, bencana banjir dipicu dari intensitas tinggi hujan yang mengguyur beberapa kecamatan di Kota Palembang.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Di mana tebing tol di Bintaro itu longsor? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
"Hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan debit air anak Sungai Musi meluap," ucap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (26/12).
Selain tingginya curah hujan, kondisi tersebut diperburuk oleh faktor drainase kota yang kurang optimal. Banjir yang berlangsung pada Sabtu dini hari (25/12), pukul 04.00 WIB, terpantau 60 hingga 100 cm.
BPBD Kota Palembang, kata Abdul, mencatat lima kecamatan terdampak banjir tersebut, yaitu Kecamatan Seberang Hulu I, Seberang Hulu II, Sukarame, Kemuning dan Ilir Barat I.
"Tim Reaksi Cepat BPBD masih melakukan pendataan jumlah warga terdampak di lokasi kejadian. Namun demikian, belum terpantau adanya warga yang mengungsi," pungkasnya.
Merespons kejadian ini, BPBD dibantu TNI, Polri dan aparat desa tetap bersiaga terhadap potensi banjir susulan.
Prakiraan cuaca di beberapa kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan pada Senin (27/12) seperti di Seberang Ulu I, Ilir Barat I, Sukarame dan Kemuning.
Sementara itu, tanah longsor di Kabupaten Lahat terjadi pada Jumat (24/12), pukul 19.36 WIB. Gerakan tanah dipicu oleh hujan deras dan kondisi tanah labil sehingga material longsor terjadi di jalur lalu lintas antara Lahat dan Pagar Alam. Peristiwa ini terjadi di wilayah administrasi Desa Jati, Kecamatan Pulau Pinang.
BPBD Kabupaten Lahat dan Dinas Pekerjaan Umum melakukan pembersihan material dengan alat berat. Sedangkan TNI dan Polri membantu pengamanan di sekitar lokasi. Material longsor tersebut menutup beberapa titik ruas jalan sepanjang 100 meter.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), wilayah Pulau Pinang memiliki potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi. Sebanyak 11 kecamatan lainnya di Kabupaten Lahan teridentifikasi berpotensi gerakan tanah menengah hingga tinggi, sedangkan Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu memiliki potensi tinggi.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, khususnya jelang puncak musim hujan pada Januari 2021 hingga Februari 2022.
Pemerintah daerah melalui BPBD diharapkan dapat menginformasikan peringatan dini cuaca kepada masyarakat di tingkat desa dan melakukan upaya-upaya pencegahan maupun mitigasi sejak dini, seperti pengecekan tanggul atau pun kawasan yang tanahnya labil, penguatan lereng tebing dengan vegetasi dan struktur keras, pembersihan drainase atau pun pemangkasan ranting pohon di ruang publik.
Baca juga:
Angin Kencang Terjang Jember, 21 Rumah Warga Rusak
600 Rumah Terendam Banjir di Rokan Hulu
Hujan Lebat, Sejumlah Kawasan di Palembang Terendam Banjir
76 KK Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Bandung
BPBD: Banjir di Sumsel Berpotensi Meningkat