Banjir di underpass Solo-Sukoharjo diduga akibat sabotase
Indikasi sabotase karena ditemukan satu karung pelat nomor berada di saluran air saat penanganan banjir akhir-akhir ini.
Banjir dan kerusakan underpass Solo-Sukoharjo, menyisakan polemik. Kementerian Perhubungan menuduh adanya upaya sabotase terhadap upaya penanganan banjir di bawah doubletrack Solo-Yogyakarta, Desa Makamhaji tersebut.
Kasi Prasarana Balai Tehnik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Yus Rizal mengungkapkan pihaknya menemukan satu karung pelat nomor berada di saluran air saat penanganan banjir akhir-akhir ini. Kejadian yang sama juga dijumpai beberapa waktu lalu.
"Pernah ada kejadian serupa dan setelah kita lakukan penanganan ternyata ada satu karung plat nomor berada di saluran air. Tapi itu sudah kita selesaikan, dan untuk kali ini juga ada upaya serupa," ujar Yus Rizal kepada wartawan, saat mendampingi Komisi V DPR RI sidak di underpass, Rabu (29/4).
Dia menambahkan, saat terjadi banjir Sabtu (25/4) lalu, petugas operator pompa underpass sempat mendapat intimidasi untuk mematikan pompa. Namun karena tidak berhasil, kunci gembok rumah pompa diberi lem agar tidak bisa dibuka.
"Kami menduga adanya unsur kesengajaan perusakan aspal di jalur underpass yang ditanami pohon. Karena sebelumnya hanya terlihat retak karena desakan air dari dalam tanah, tapi besoknya sudah dilubangi dan ditanami pohon," tukasnya.
Dia mengatakan, tingginya curah hujan menyebabkan pori-pori tanah dipenuhi air. Hal tersebut menjadi penyebab utama banjirnya bangunan proyek Kemenhub senilai Rp 27 miliar.
"Di lapangan kita serahkan kepada petugas satker PLS, apakah akan ditutup sumber air itu atau dialihkan nanti ada tim survei untuk lebih detailnya tentang hal itu," pungkasnya.