'Banjir Jakarta harus ditangani saat banjir, kalau surut pasti lupa'
Menurut menteri Yuddy, pemerintah jangan ego sektoral. Semua pihak yang terlibat harus mencari solusi bersama.
Banjir yang menggenangi Jakarta setiap tahunnya kian memprihatinkan. Penanganan komprehensif harus dilakukan. Presiden Jokowi kemarin menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah kepala daerah dan menteri di kantor presiden, Jakarta, Rabu (12/2).
Hasil pertemuan itu kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi mengharuskan adanya sinergitas antara kepala daerah dan kementerian. Dia menyebut banjir Jakarta harus segera ditangani ketika musibah itu melanda.
"Menyelesaikan banjir harus saat banjir, karena kalau sudah terang pasti lupa lagi," kata Yuddy di kampus ITB, Kamis (12/2).
Menurut dia, pemerintah jangan ego sektoral. Semua pihak yang terlibat harus mencari solusi bersama. Pemerintah pusat pun seperti yang dijanjikan Jokowi tidak tinggal diam. Penanganan banjir Jakarta selama 5 tahun diharapkan bisa selesai.
"Komitmen pemerintah pusat, untuk memberikan dukungan teknis dan anggaran. Itu poin penting, karena instruksi presiden untuk melihat langsung dan bertemu gubernur, menteri dan presiden tegaskan banjir harus bisa diatasi," tegasnya.
"Sekarang enggak boleh jalan sendiri-sendiri. Misalkan PU kerja ngeruk sendiri, kehutanan reboisasi sendiri, pemda kerjanya cuma nampung pengungsi. Tidak bisa. Semua harus duduk kerjakan sama-sama," tandasnya.
Akibat banjir yang menggenangi Ibu Kota, Yudi menyebut seharinya kerugian bisa mencapai ratusan miliar. Belum lagi pelayanan publik yang terganggu. "Ya seperti yang diberitakan bahwa kerugian itu bisa mencapai ratusan miliar setiap harinya, beberapa layanan publik bahkan kantor Kemenpan juga banjir," ungkapnya.