Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
Bukan tanpa sebab genangan air di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu ramai jadi perbincangan di media sosial. Hal ini karena debit air yang menggenang terbilang besar di sejumlah titik, bahkan hingga setinggi hampir dada orang dewasa.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Kapan banjir Pekalongan terjadi? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Belum lagi banjir yang salah satunya karena luapan Sungai Cikapundung itu juga merendam sejumlah fasilitas umum, dan warga juga diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Terpantau pada Jumat (12/1) pagi, kondisi genangan air menyebabkan kemacetan di sejumlah titik seperti Dayeuh Kolot dan Baleendah. Berikut fakta-faktanya.
Debit Air Meninggi di Sungai Cikapundung
Dalam unggahan @infojawabarat, tampak debit air yang cukup besar memenuhi Sungai Cikapundung. Sungai tersebut melintasi sejumlah wilayah di Kota Bandung.
Airnya terlihat berwarna cokelat pekat, dengan arus yang deras menuju hulu dan hampir meluber mengenai permukiman di pinggirnya.
Menurut keterangan di unggahan, air tersebut mengalir deras menuju Dago, Cihampelas, Babakan Ciamis, pusat Kota Bandung Jalan Asia Afrika dan Pangarang serta ke wilayah Parakan Mohamad Toha. Ini disebut karena dam Tahura Juanda yang tak mampu menampung debit air.
Rendam Permukiman Warga di Braga
Dalam unggahan di akun lain, ditampilkan kondisi air banjir dari luapan Sungai Cikapundung juga merendam permukiman warga di wilayah Braga.
Air cokelat pekat itu masuk ke rumah warga hingga gang-gang dengan membawa sampah plastik dan limbah lainnya.
Warga kemudian mengungsi ke tempat yang lebih aman, agar terhindar dari debit air yang dikhawatirkan terus meninggi.
600 Rumah Warga Terdampak Banjir
Di postingan lain juga terlihat air besar masuk ke dalam area tempat gym yang disebut berada di area kantor PLN distribusi Jabar, Jalan Asia Afrika Nomor 63.
Gambar: Liputan6
Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
Dirincikan BPBD Jabar, jumlah rumah yang terendam yakni 250 unit di Gang Apandi RW 8, 250 unit Gang Apandi RW 4, dan 100 unit di Gang Apandi RW 03 dan 07.
Sejumlah warga dievakuasi saat banjir bandang menerjang pemukiman di kawasan Jalan Braga, Kota Bandung, pada Kamis malam, 11 Januari 2023. Liputan6
Banjir Membawa Lumpur
Setelah banjir mulai surut, lumpur banyak terbawa di wilayah permukiman warga kawasan Gang Cikapundung, Braga.
Lumpur juga masuk ke dalam rumah, dengan kondisi tebal dan masih mengandung air sisa banjir.
“Sungai Cikapundung besar mungkin hujan di Lembang besar juga jadi meluap. Ditambah ada yang jebol rumah warga sehingga air masuk," kata warga Braga, Dedi
Banjir Sebabkan Macet di Dayeuh Kolot dan Baleendah
Pada Jumat (12/1) pagi, tampak banjir masih terlihat di beberapa daerah seperti Dayeuh Kolot dan Baleendah hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Genangan kemudian menyebabkan kepadatan kendaraan karena tak bisa melintas. Pengguna kendaraan sampai pejalan kaki menumpuk di batas antara aspal dengan genangan banjir.
“Kondisi di jalan utama Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (12/1) pagi ini terpantau banjir dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik R2 atau R4,” keterangan pada unggahan di akun Info Jawa Barat.
Selain itu banjir juga terjadi di Rancamanyar, Kecamatan Baleendah hingga menyebabkan pengguna roda dua tertahan.