Bekasi Diguyur Hujan Deras sejak Siang, Tanggul Kali Cilemahabang Jebol 20 Meter
Hujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1).
Hujan deras sejak siang hingga malam hari menyebabkan tanggul Kali Cilemahabang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi jebol sepanjang sekitar 20 meter, Kamis (4/1). Akibatnya, air kali meluap dan merendam permukiman warga sekitar.
Bekasi Diguyur Hujan Deras sejak Siang, Tanggul Kali Cilemahabang Jebol 20 Meter
"(Banjir) di Cikarang Baru limpasan dari Kali Cilemahabang karena ada tanggul jebol kurang lebih 20 meter," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi.
Dodi mengatakan, limpasan air Kali Cilemahabang berangsur surut pada malam hari. Penanganan sementara tanggul jebol juga sudah dilakukan BPBD Kabupaten Bekasi, warga setempat, dan dinas terkait.
"Yang di Cikarang Baru sudah surut, tinggal penanganan tanggul jebolnya, takutnya nanti hujan lagi, sekarang paling tinggal genangan doang, sudah surut airnya, untuk penanganan tanggul jebol sifatnya sementara, sudah dipasang bambu dan karung," ucapnya.
Permukiman warga di Kampung Kaum Lebak dan Kampung Cibeber, Cikarang Utara juga terendam banjir. Ketinggian air di wilayah tersebut sempat mencapai 2 meter namun kini berangsur surut hingga sebetis orang dewasa.
"Beberapa warga mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi, jumlah warga terdampak masih didata, info dari Pol PP Cikarang Utara sudah mulai surut," kata Dodi.
Astim (42), warga Kampung Cibeber RT02 RW02, mengatakan, ketinggian air di permukimannya mencapai 1,5 meter. Air mulai merendam rumahnya sejak sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kalau di sini sudah enggak kaget air kiriman semua, ini dampak dari luapan Kali Cibereum, ada sekitar 500 kepala keluarga yang kebanjiran," katanya.
Warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dia berharap pemerintah daerah setempat bisa mengatasi banjir yang setiap tahun selalu merendam permukimannya.
"Udah langganan, setiap tahun banjir, ya harapannya bisa ditangani aja, soalnya ini setiap tahun," katanya.
Banjir juga terjadi di beberapa titik di wilayah Kota Bekasi, seperti di Perumahan Dosen IKIP, Perumahan Mutiara Gading Timur, Perumahan Rawalumbu, Perumahan Bumi Nasio Indah dan Perumahan Bukin Kencana Pondokgede.
Banjir yang disebabkan hujan sejak siang hingga malam hari itu ketinggiannya bervariasi di sejumlah titik lokasi. Namun banjir paling parah berada di Perumahan Dosen IKIP dengan ketinggian air mencapai 90 sentimeter.
BPBD Kota Bekasi sudah menyiagakan personel di tiap kecamatan, serta menyiapkan 38 perahu karet untuk mengevakuasi warga.