Banjir luapan Kali Bekasi meluas ke bagian utara
Meski pintu air dibuka dan air dibuang ke laut, debit air tidak berkurang lantaran hulu sungai masih hujan.
Banjir akibat luapan Kali Bekasi di Kota Bekasi, Jawa Barat, kian meluas, Kamis (21/4). Ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi dari rumahnya masing-masing.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, banjir meluas hingga ke pemukiman penduduk di sebelah utara bendungan Kali Bekasi. Paling parah adalah perkampungan Jalan Kartini, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
"Banjir karena bendungan dibuka, sehingga air melimpah ke pemukiman warga melalui pintu air di Jalan Kartini," kata seorang warga, Deni.
Menurut Deni, ketinggian banjir di titik itu mencapai lebih dari 1,5 meter, dan merendam ratusan rumah di perkampungan. Sebagian warga mulai mengungsi dan lainnya masih bertahan di lantai dua rumah.
Hal sama juga terjadi di Kelurahan Teluk Pucung RW 6-7, Bekasi Utara. Air meluap membanjiri 200 rumah warga dengan ketinggian mencapai satu meter. Petugas BPBD membantu warga mengevakuasi barang-barang maupun mengungsi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air, Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, dibukanya bendungan tersebut untuk mengurangi debit air di wilayah selatan bendungan.
"Air kiriman dari Bogor cukup banyak, tinggi muka air (TMA) mencapai 500 sentimeter," kata Tri.
Tri mengatakan, buat meminimalisasi banjir, bendungan harus dibuka. Meskipun debit limpasan dibuang ke laut mencapai 800 meter kubik perdetik, tetapi banjir di wilayah selatan tak kunjung surut.
"Sebetulnya pagi jam 08.00 WIB sudah dibuka. Tapi, hingga sore banjir di pemukiman warga tak kunjung surut," ujar Tri.
Banjir akibat luapan Kali Bekasi lebih dulu merendam pemukiman warga di sepanjang kali sebelum bendungan. Misalnya, Perumahan Vila Nusa Indah, Vila Jatirasa, Perumahan PGP, Kemang IFI, PML, Depnaker, dan lainnya. Paling parah di PGP mencapai empat meter, karena ada tanggul yang jebol selebar 20 meter.
Debit kali itu meningkat tajam karena kiriman dari Bogor, di mana wilayah hulu diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Dampaknya, warga Kota Bekasi yang notabene letak geografisnya lebih rendah, kebanjiran.