Dua Kali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Bailey Kembali Bisa Dilalui
Kala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Kala itu, jembatan baru diresmikan kurang dari satu tahun dan kembali diterjang lahar dingin Semeru.
Dua Kali Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Jembatan Bailey Kembali Bisa Dilalui
Pasca jebol akibat diterjang banjir lahar hujan Semeru, Jembatan Bailey di Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang telah rampung diperbaiki.
Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni memastikan jembatan tersebut telah bisa digunakan kembali untuk akses masyarakat setempat. Selain memperbaiki pondasi jembatan, tanggul di sekitar jembatan juga diperkuat untuk mencegah luapan air memasuki kawasan permukiman warga.
"Tanggul yang kemarin rusak sudah diperbaiki oleh Dinas PU SDA Pemprov Jatim dengan panjang bronjongan 185 meter dan tinggi 10 meter, dan hampir selesai. Selain itu, strip-strip dibuat untuk mengarahkan aliran air agar tidak merusak infrastruktur," katanya pada Rabu (29/5)
Selain itu, ia menyebut pemerintah tidak hanya fokus pada Jembatan Kloposawit. Upaya perbaikan juga mencakup jembatan-jembatan lain yang mengalami kerusakan akibat banjir lahar dingin Semeru. Total ada 11 jembatan yang mengalami kerusakan, dan perbaikan dilakukan secara bertahap.
"Dari 11 jembatan yang rusak, satu sudah selesai diperbaiki, lima sedang dalam proses pembangunan. Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan pembangunan jembatan-jembatan ini," terang dia.
Rampungnya perbaikan Jembatan Kloposawit, diharapkan akses dan mobilitas warga kembali lancar, sehingga aktivitas ekonomi dan sosial di Desa Kloposawit dan sekitarnya dapat pulih seperti sediakala.
Jembatan menjadi akses utama warga antar 2 Kecamatan yakni Candipuro dan Pasrujambe. Pemerintah Kabupaten Lumajang berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur demi kesejahteraan warganya.
Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur putus yang kedua kalinya akibat terjangan banjir lahar Semeru pada Kamis (18/4/2024).
Padahal jembatan saat itu baru diresmikan kurang dari satu tahun sebelumnya usai mengalami kerusakan akibat lahar dingin Semeru. Jembatan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada September 2023.
Saat diresmikan, jembatan dengan panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun. Namun, kuatnya aliran lahar dingin menyebabkan jembatan ini harus terputus kembali.