Cerita di Balik Peresmian Jembatan Merah Putih di Brebes, Kini Warga Desa Terpencil Tak Lagi Terisolasi
Sebelum jembatan itu jadi, warga harus bertaruh nyawa seberangi sungai yang arusnya deras.
Sebelum jembatan itu jadi, warga harus bertaruh nyawa seberangi sungai yang arusnya deras.
Cerita di Balik Peresmian Jembatan Merah Putih di Brebes, Kini Warga Desa Terpencil Tak Lagi Terisolasi
Setelah bertahun-tahun harus menyeberangi Sungai Pemali, kini warga tiga desa di Brebes, yaitu Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, dan Desa Cisaat, Kecamatan Bantarkawung, bisa bernapas lega.
Mereka akhirnya bisa merasakan fasilitas jembatan baru. Warga begitu antusias menyaksikan peresmian jembatan yang kehadirannya dinanti sejak bertahun-tahun lamanya.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng membantu warga Tangerang? Terakhir, jembatan ini juga cukup membantu warga Tangerang untuk bertransportasi baik dari arah Tangerang barat maupun Tangerang timur.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Dimana saja jembatan di Banyuwangi dibangun? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Apa manfaat Tebing Breksi buat warga? Adanya wisata Tebing Breksi membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Setidaknya ada 400-an warga Desa Sambirejo yang bekerja mengelola wisata Tebing Breksi.
-
Kapan Jembatan Kaca Berendeng diresmikan? Jembatan ini mulanya diresmikan pada 4 Februari 2018 lalu, untuk mengakomodasi pemenuhan infrastruktur publik di sana.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
Sebelumnya, saat harus menyeberangi desa, warga di kedua sisi sungai harus bertaruh nyawa berbasah-basahan melewati sungai. Aktivitas itu terpaksa dihentikan saat sungai sedang deras-derasnya. Kehadiran jembatan ini membuat para warga, khususnya pelajar, tak perlu khawatir lagi untuk menyeberangi sungai.
“Ini sudah bertahun-tahun, baru kali ini ada jembatan. Sebelum ada jembatan ini kalau ke Bumiayu harus lewat jalan utama," kata Doyo, salah seorang warga Kalinusu dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (3/6).
Sementara itu warga lainnya, Ma’ruf, mengatakan sebelum ada jembatan itu warga setempat harus mengambil jalan memutar. Kalau harus menyeberangi sungai pun, mereka harus rela berbasah-basahan.
Jembatan itu sendiri dibangun oleh Kodim 0713 Brebes bersama Pemerintah Kabupaten Brebes. Harapannya jembatan itu bisa bermanfaat dan bertahan lama.
“Mungkin sudah diinfokan pada kepala desa bagaimana aktivitas masyarakat ini yang sebelumnya harus memutar selama satu jam atau pake perahu, dan ada juga yang menyeberang tanpa perahu. Ini tentu akan cukup berbahaya saat musim-musim tertentu,” kata Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, dikutip dari kanal Liputan6.
Setelah jembatan itu rampung, Mayjen Deddy Suryadi mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama menjaganya agar awet. Apalagi jembatan tersebut merupakan sarana transportasi yang sangat vital bagi warga masyarakat sehingga sangat mudah menyeberangi sungai. Dengan adanya jembatan itu pula masyarakat tidak harus turun ke sungai yang sangat berbahaya apabila sedang banjir.
Sementara itu Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar SH M Hum tak bisa menyembunyikan rasa bangga dan bahagianya atas peresmian ketiga jembatan itu. Warga yang selama ini terisolasi dan kesulitan saat harus menyeberangi sungai sekarang jadi lebih mudah dalam membawa hasil panen menuju pusat kota.
Bagi Iwanuddin, keberadaan jembatan itu sangat banyak sekali manfaatnya, karena wilayah Brebes cukup luas.
Sebelum meresmikan jembatan, Panglima bersama PJ Bupati menanam pohon akar wangi di sekitar jembatan agar tidak terjadi longsor. Selain itu Pangdam juga memberikan bantuan sosial di Lokasi panen raya padi di Desa Kalilangkap, Kecamatan Bumiayu, serta optimalisasi lahan dan pompa nisasi untuk pengairan 133 hektare di Desa Pangebetan, pengecekan Bantarkawung.