Bantu Korban Banjir, 75 Personel Brimob Polda Jatim Dikirim ke NTT
Sejumlah pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur (Jatim) dikirim ke daerah bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka diperbantukan untuk membantu para korban bencana alam.
Sejumlah pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur (Jatim) dikirim ke daerah bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka diperbantukan untuk membantu para korban bencana alam.
Karo Ops Kombes Pol Puji Santoso mengatakan, Polda Jatim telah memberangkatkan setidaknya 75 personel Satbrimob dari Terminal Cargo Bandara Juanda, Surabaya, BKO ke Polda NTT. Sebelum diberangkatkan, 75 personel satbrimob sebelumnya diapelkan terlebih dahulu.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Siapa saja yang berperan dalam pembentukan Brimob? Korps Brimob Polri adalah pelaksana utama Mabes Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi.
-
Kapan Brimob didirikan? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
-
Apa tugas utama Brimob dalam menjaga keamanan? Brigade Mobile atau Brimob adalah satuan elite Polri yang memiliki tugas untuk menanggulangi ancaman.
-
Kapan BRImo diluncurkan? Melihat perubahan kebiasaan ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pun berinovasi dengan memperkenalkan layanan perbankan digital BRImo yang diluncurkan pada 2019 lalu.
Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko. Selain memberangkatkan 75 personel, juga dilengkapi beberapa kebutuhan lainnya, 1 Unit Ransus Dapur Lapangan beserta crew melalui jalur darat, 1 Unit Water Treatment beserta crew melalui jalur darat, 1 Unit Mobil SAR beserta crew melalui jalur darat, 1 unit bus beserta crew juga melalui jalur darat.
"Mereka di-BKO ke Polda NTT tugas kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam yang melanda NTT," kata Gatot, Selasa (6/4).
Diketahui, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut 84 orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana alam banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/4).
"84 jiwa meninggal dunia, angka tersebut adalah korban yang sudah ditemukan dan diverifikasi," sebut Raditya.
Jumlah itu bertambah 3 setelah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengumumkan ada 81 orang meninggal yang disiarkan lewat tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, sekitar pukul 2 siang tadi.
Selain korban meninggal, Raditya juga menyebut sebanyak 103 orang dinyatakan hilang dan 123 orang luka-luka. Lalu sebanyak 2.683 jiwa dinyatakan terdampak.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyebut, terdapat delapan daerah dengan kondisi kerusakan terparah.
"Yang berat itu 8 kabupaten/kota antara lain Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kota Kupang; Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor, Kabupaten Malaka, dan Kabupaten Sabu Raijua," jelasnya dalam konferensi pers virtual Senin (5/4).
Baca juga:
Update Bencana Banjir NTT: 86 Meninggal Dunia, 98 Orang Hilang
56 Jenazah Korban Banjir di Flores Timur Dimakamkan secara Massal
Siklon Tropis Seroja, Walhi Sebut Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Makin Rentan
Kepala BNPB: 81 Orang Meninggal Akibat Banjir NTT, 103 Warga Masih Dicari
48 Warga Lembata Dilaporkan Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Hujan
Pemerintah akan Beri Dana Siap Pakai untuk Pengungsi Korban Banjir NTT