Banyuwangi Beri Penghargaan Produksi Bersih Bagi Sejumlah Pelaku Usaha
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penghargaan ini menjadi salah satu cara meningkatkan perhatian masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk menerapkan proses produksi yang bersih sesuai standar yang berlaku.
Pemkab Banyuwangi menggelar penyerahan penghargaan bidang lingkungan, Anugerah Produksi Bersih 2019, Senin (26/8/2019). Penghargaan Anugerah Produksi Bersih melombakan kategori Kinerja Produksi Bersih bagi pelaku usaha yang diikuti oleh berbagai perusahaan hingga rumah sakit.
Penilaian dilakukan terhadap beberapa aspek penciptaan dunia usaha berkelanjutan, mulai soal pengelolaan sumberdaya air, pengelolaan limbah padat, sampah dan cair, hingga tingkat tertib pelaporan pengelolaan lingkungan sesuai dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) serta Amdal yang dimiliki.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penghargaan ini menjadi salah satu cara meningkatkan perhatian masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk menerapkan proses produksi yang bersih sesuai standar yang berlaku.
"Kepedulian lingkungan perlu terus ditingkatkan. Apalagi di kalangan usaha, betapa sering saat pengecekan limbah petugas kami hanya ditemui oleh satpam, sedangkan pemiliknya seolah tidak peduli. Namun Pemkab tidak boleh menyerah dan abai justru terus berupaya merangkul dan menggugah kepedulian Salah satunya lewat penghargaan lingkungan ini," kata Anas.
Banyuwangi Beri Penghargaan Produksi Bersih Bagi Sejumlah Pelaku Usaha ©2019 Merdeka.com
Anas pun menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada kalangan usaha yang telah berpartisipasi pada program ini khususnya kepada para pemenang. "Daerah sangat menghargai upaya perusahaan untuk menciptakan sektor bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.
Sebagai daerah wisata, lanjut Anas, Banyuwangi juga menaruh perhatian serius kepada sampah plastik yang telah menjadi isu dunia. Kampanye pengurangan penggunaan plastik terus dilakukan.
"Penangan sampah plastik ini butuh kepedulian semua. Di semua acara Festival Banyuwangi sudah kami larang menyediakan minuman dan makanan kemasan plastik, bahkan para tamu kami minta membawa tumbler karena air disediakan isi ulang. Kami juga akan menggandeng babinsa untuk sosialisasi kampanye ini di desa-desa," ujar Anas.
Sementara itu dari 21 perusahaan dan instansi yang dinilai, penghargaan Produksi Bersih 2019 berhasil dimenangkan Oleh RS Al Huda sebagai juara pertama, RSI Fatimah juara kedua, dan perusahaan pengolahan ikan PT Windu Blambangan Sejati juara ketiga. Sedangkan penghargaan khusus diberikan kepada perusahaan tambang PT Bumi Suksesindo (BSI) sebagai perusahaan pencapaian terbaik untuk pengelolaan limbah industri.
Banyuwangi Beri Penghargaan Produksi Bersih Bagi Sejumlah Pelaku Usaha ©2019 Merdeka.com
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah mengatakan khusus untuk BSI penilaiannya dilakukan dalam kerangka Proper (program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan) yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Penilaian Proper itu adalah rujukan standar pengelolaan lingkungan di seluruh Indonesia yang ditetapkan Kementerian LHK.
"BSI salah satu perusahaan di Banyuwangi ikut penilaian Proper dari kementerian. Dari hasil uji air limbah selalu di bawah baku mutu lingkungan," terangnya.
Selain penilaian kinerja produksi bersih, penghargaan ini juga melombakan karya tulis ilmiah tentang pengelolaan lingkungan untuk tingkat SMA dan perguruan tinggi.
(mdk/hhw)