Banyuwangi Culinary Festival Turut Lestarikan Masakan Khas Jawa Timur
Banyuwangi Culinary Festival merupakan kolaborasi pemkab dan Hotel Aston Banyuwangi. Ada 11 chef yang berlomba menyajikan aneka masakan warisan khas warga Jawa Timur tersebut.
Mengangkat kekayaan kuliner khas Jawa Timur, Banyuwangi menggelar festival kuliner. Beragam kuliner dari berbagai daerah di Jatim disajikan secara menarik dalam Banyuwangi Culinary Festival, yang digelar di halaman Hotel Aston Banyuwangi, Sabtu (4/12).
Mulai makanan khas Banyuwangi sendiri seperti ayam kesrut, rujak soto, dan sego cawuk, hingga nasi baronan Bojonegoro, Lontong Kikil Surabaya, Tahu Campur Lamongan, Nasi Krawu Gresik, hingga Ayam Lodho Tulungagung.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
Banyuwangi Culinary Festival merupakan kolaborasi pemkab dan Hotel Aston Banyuwangi. Ada 11 chef yang berlomba menyajikan aneka masakan warisan khas warga Jawa Timur tersebut.
©2022 Merdeka.com
Para chef yang berlomba dipilih dari yang terbaik dari 11 hotel di bawah naungan Archipelago Internasional, sebuah operator hotel terbesar di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 150 properti di Indonesia maupun sejumlah negara lainnya.
"Ini bagian dari upaya mempromosikan kuliner nusantara khususnya kuliner Jawa Timur termasuk Banyuwangi. Sekaligus mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi," kata Sari Kusumaningrum, Director Corporate Communication and Public Relation Archipelago Internasional saat pembukaan acara tersebut. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut hadir dalam kegiatan ini.
©2022 Merdeka.com
Bupati Ipuk mengaku mengapresiasi Banyuwangi Culinary Festival tersebut. Menurutnya, kegiatan ini bisa mendukung pelestarian kearifan lokal, khususnya sektor kuliner.
"Kuliner lokal merupakan bagian identitas daerah. Keotentikannya harus terus kita jaga, salah satunya lewat kegiatan semacam ini," kata Ipuk.
Banyuwangi sendiri, kata Ipuk, juga rutin menggelar berbagai kegiatan untuk mengangkat pamor kuliner lokal. Di antaranya Festival Banyuwangi Kuliner yang rutin digelar setiap tahun dengan konsisten mengangkat ragam masakan khas Banyuwangi.
©2022 Merdeka.com
Melibatkan pihak perhotelan sebagai trainer, kegiatan ini diikuti pelaku usaha kuliner mulai pemilik warung, pengusaha cafe dan restoran. Mereka diedukasi bagaimana menyajikan hidangan yang lezat, higienis, dengan penampilan dan packaging yang menarik.
"Ini bagian dari mendorong UMKM naik kelas sehingga akan berdampak pada penjualan mereka juga," ujar Ipuk.
(mdk/hhw)