Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali.
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali.
-
Siapa yang mengikuti Festival Band Pelajar Banyuwangi? Ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Siapa yang mendukung Banyuwangi Ethno Carnival? Menurut Menkes Budi Gunadi, “Warisan budaya yang kita miliki ini akan terus berevolusi. Ini semua tergantung kita, mau menjaganya ataukah membiarkannya. Ini [BEC], saya kira, bagian dari cara Banyuwangi menjaga warisan tersebut,“ ujar Menkes Budi Gunadi.
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
-
Kenapa Banyuwangi Ethno Carnival dirayakan? “Ini tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,“ ungkap Ipuk.
-
Dimana Festival Band Pelajar Banyuwangi diadakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
Ribuan Penggemar Sepeda Tua Kumpul di Festival Onthel Nusantara Banyuwangi
Ribuan pecinta sepeda tua atau onthel berpartisipasi dalam Festival Onthel Nusantara yang digelar di Banyuwangi. Mereka mengayuh sepeda tuanya sejauh 12 kilometer mengelilingi rute perkotaan dan sejumlah destinasi ikonik di Banyuwangi, Minggu (26/5).
Festival ini diikuti 2000 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa dan Bali, dan jadi peserta terbanyak sepanjang gelaran event serupa.
Penampilan mereka kian menarik dengan mengenakan kostum dan aksesoris unik, seperti kostum tradisional seperti kebo-keboan, gandrung, jebeng-thulik, tentara veteran, seragam sekolah SD, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, sepeda yang dipakai juga penuh variasi.
Memulai start di GOR Tawangalun, mereka yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) berkeliling kota menuju tempat-tempat ikonik Banyuwangi, seperti Pendopo Sabha Swagatha, Taman Blambangan, Taman Makan Pahlawan, Marina Boom, serta tempat lainnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyampaikan Festival Onthel Nusantara kian melengkapi ajang sport tourism yang diusung oleh Pemkab Banyuwangi untuk mewadahi komunitas pecinta sepeda.
"Ajang ini menjadi warna baru dan semakin melengkapi ajang sepeda di Banyuwangi. Di Banyuwangi juga digelar Drag Bike, Balap Roadrace, Ijen Downhill, BMX, dan lainnya," kata Bupati Ipuk.
"Kami konsisten untuk menggelar event sport tourism karena ini merupakan salah satu sektor wisata yang peminatnya sangat besar. Seperti terlihat dari jumlah peserta di event ini," tambah Ipuk.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat KOSTI, Purnomo Sugeng Raharjo, menyatakan Festival Onthel Nusantara di Banyuwangi merupakan jumlah onthelis terbanyak yang pernah ada sepanjang event ini digelar.
"Ini menjadi modal penting bagi kita untuk menunjukkan kapasitas kita ke dunia, terutama Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi sepeda klasik internasional pada tahun 2026 yang akan datang," ujar Purnomo.
Di antara peserta, Muji, seorang onthelis berusia 99 tahun asal Puger, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
"Saya merasa senang setiap kali mengayuh sepeda onthel ini bersama kawan lama," tutur Muji.