Barisan relawan dulu setia kini tinggalkan Jokowi
Relawan kecewa dengan keputusan Jokowi menjadikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
Kontroversi pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri terus berlanjut. Banyak pihak yang mengkritisi Budi Gunawan, tambah lagi mantan ajudan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri itu ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan transaksi mencurigakan dan rekening gendut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menghormati baik proses hukum dan politik yang sedang berlangsung terkait Budi Gunawan. Dia menyatakan pemilihan Kapolri berdasarkan rekomendasi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Jokowi menegaskan, sudah mempertanyakan soal kabar rekening gendut milik Budi Gunawan. Kompolnas pun menyebut soal rekening gendut sudah clear.
"Saya bertanya ada masalah mengenai rekening? Saya tanya ke Kompolnas, saya juga dapat surat ini, surat klarifikasi mengenai rekening, di sini disampaikan penyelidikan itu transaksi wajar itu saya pegang," terang dia.
Dengan surat tersebut, Jokowi lantas mengirim nama Budi Gunawan ke DPR untuk di uji kepatutan dan kelayakan. Akan tetapi dalam prosesnya, Budi ditetapkan tersangka oleh KPK.
"Kemudian kita buat surat disampaikan ke dewan usulannya. Dalam proses ini, kemudian ada penetapan tersangka oleh KPK, kita menghormati, kita menghormati KPK, ada proses hukum di sini tetapi ini juga ada proses politik yang ada di dewan. Kita juga menghargai dewan saat itu. Saya masih menunggu paripurnanya kapan, setelah selesai itu nanti akan kita putuskan," pungkasnya.
Meski Jokowi telah mengatakan demikian para relawan merasa kecewa dengan keputusan Jokowi untuk menjadikan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Salah satu relawan tersebut adalah Relawan Salam Dua Jari.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Dimana gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Surat terbuka relawan buat Jokowi
Namun, meski Jokowi telah mengatakan demikian nyatanya kekecewaan juga datang dari para relawan. Salah satu relawan tersebut adalah Relawan Salam Dua Jari.
Relawan Salam Dua Jari adalah pendukung Jokowi saat Pilpres lalu yang ditengarai oleh Abdee Slank dan kalangan artis. Seperti yang kita ketahui mereka membuat konser saat Jokowi dilantik menjadi presiden dan masih banyak lagi sumbangsih relawan itu saat pilpres.
Sebagai bentuk kekecewaan mereka atas pencalonan Budi Gunawan, mereka melayangkan surat terbuka. Berikut isi surat tersebut seperti yang diterima merdeka.com, Kamis (15/1):
SURAT TERBUKA
UNTUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
JOKO WIDODO
Yang Terhormat Bapak Presiden,
Perkenankanlah kami, relawan yang selama ini mendukung Bapak Presiden untuk sebuah gerakan Revolusi Mental demi Indonesia yang lebih baik, menyampaikan suara hati kami sehubungan dengan disetujuinya pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia oleh DPR RI.
Kami merasa gelisah karena pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menafikan penetapan yang bersangkutan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus dugaan korupsi.
Karena itu, kami meminta Bapak selaku penerima mandat rakyat agar mencabut/membatalkan pencalonan Komjen (Pol) sebagai Kapolri RI.
Kami sadar, pemilihan Kapolri merupakan hak prerogatif Bapak sebagai Presiden. Namun, kami juga berharap agar sosok Kapolri adalah sosok yang beintegritas dan punya rekam jejak yang baik.
Perlu kami ingatkan bahwa dukungan kami bukan merupakan cek kosong. Kami mendukung dan memilih Bapak, karena kami percaya Bapak akan memenuhi janji dalam hal pemberantasan korupsi dan penegakan hukum di Indonesia yang Bapak sampaikan ketika kampanye.
KPK telah menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka, kami himbau Bapak Presiden menghormati keputusan tersebut sebagai wujud janji bapak saat kampanye bahwa tidak akan memilih pejabat negara yang bermasalah dengan hukum.
Jika bapak tidak mencabut pencalonan Kapolri, melalui surat ini, kami sebagai relawan Konser Salam 2 Jari menyatakan akan turun ke jalan dan meminta KPK segera menuntaskan kasus pidana di balik rekening gendut.
Kami percaya bahwa Bapak Jokowi sebagai presiden pilihan kami akan mendengarkan dengan hati dan tidak semata hanya dengan telinga.
Kami gelisah, karena tidak mampu meyakinkan Bapak untuk menarik kembali pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan. Namun, kami percaya, Bapak masih punya hati untuk mendengarkan suara kami.
Relawan Salam Dua Jari
Abdee Negara - Oppie Andaresta - Nia Dinata - Fifi Hadiyanto - Olga Lydia Jflow - Catharina Widyasrini - Andre Opa Sumual - Adib Hidayat - Joko Anwar Shafiq Pontoh - Ulin Yusron - Kadri Jimmo - Happy Salma - Indra Bekti - Salman Aristo - Dira Sugandi - Viddy Supit - Upi - Goenawan Moehammad - Agus Noor - Tompi - Sandyawan Sumardi - Alin Adita - Fadjroel Rachman - Glenn Fredly - Suwandi Ahmad - Ance Dewianti - Tosca Santoso
Selamat Pagi. Saat menghantarnya penuh Haru. Saat menegurnya penuh rasa malu.
Dukung KPK usut Komjen Budi
Sejumlah pegiat anti korupsi dan hak asasi manusia serta orang-orang pernah menjadi relawan Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak Presiden Jokowi membuktikan komitmen memerangi korupsi dan berbalik mendukung KPK buat mengusut perkara suap dan gratifikasi yang membelit calon Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan.
Para aktivis hadir hari ini antara lain Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia, Dadang Trisasongko dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar. Sedangkan perwakilan relawan Jokowi terlihat datang adalah pesohor Olga Lidya dan J-Flo.
Menurut Dadang, dia khawatir bila Presiden Jokowi tetap mengangkat Komjen Budi menjadi Kapolri. Sebab menurut dia nantinya akan timbul masalah bila hal itu dilakukan.
"Kalau dia sudah menjadi Kapolri atau dilantik jadi Kapolri kewenangannya akan begitu besar, dan potensial juga akan menghambat proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK," kata Dadang kepada para pewarta di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/1).
Sementara itu, Haris menyatakan mendukung langkah KPK membersihkan institusi Polri. Dia menyatakan saat ini hanya butuh karakter polisi tangkas, baik, jujur, berani, dan membela rakyat.
"Menuntut KPK terus bekerja. Tangkap Budi Gunawan, dan polisi-polisi serta pebisnis-pebisnis yang menyetor Budi Gunawan," ujar Haris.
Pesohor Olga Lidya sebagai salah satu penggagas konser Salam2Jari buat Jokowi menyatakan juga mendukung langkah KPK. Mereka menyatakan sebagai pendukung Jokowi merasa bertanggung jawab mengingatkan kembali soal komitmen membangun pemerintahan bersih.
"Bentuk pertanggungjawaban kami karena kami usung Jokowi-JK. Kami punya tanggung jawab dari dukungan yang kami berikan dengan harapan bebas dari korupsi. Saat seperti ini kami perlu kritisi, maka ini pernyataan kami," ujar Olga.
Tersangka jadi Kapolri, apa kata dunia?
Relawan Joko Widodo mendatangi Istana Kepresidenan sore hari ini. Mereka akan bertemu Jokowi untuk menyampaikan penolakan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
"Sore ini bertemu Presiden, dan akan menyampaikan bahwa relawan salam dua jari tetap dukung Pak Jokowi tapi tidak setuju BG (Komjen Pol Budi Gunawan) dilantik sebagai Kapolri," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/1).
Menurut Fadjroel, relawan mempertanyakan mengapa Jokowi tidak bertindak cepat seperti pada pemerintahan dulu. Waktu era SBY, menteri yang terjerat korupsi, diminta mengundurkan diri.
"Buat kami jelas banget, misalnya Pak Andi Mallarangeng saat jadi tersangka mundur, Misalnya Pak Suryadharma Ali mundur, Jero Wacik mundur. Ini aneh sudah jadi tersangka malah jadi Kapolri, apa kata dunia?" ujarnya.
Fadjroel tidak membayangkan presiden pilihannya Jokowi akan tetap melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. Padahal, Fadjroel memilih Jokowi karena sosok pemimpin yang dipercaya akan menjadikan negara Indonesia bersih tanpa korupsi.
"Sangat tidak terbayangkan, saya pribadi pilih Jokowi dengan alasan agar indonesia bersih dari korupsi. Kami melihat selama masa SBY, hanya KPK berada di garis depan, Indonesia sekarang posisinya nomor 107 dari 147 negara korup. Untuk bersihkan itu, kami anggap pilih Jokowi yang mau bersihkan korupsi, harus bersama kejaksaan dan kepolisian. Kami anggap risula, bisa buat indonesia terlepas dari posisi sangat buruk," ujarnya.
Fadjroel dan tim relawan yang lainnya tak peduli jika DPR meloloskan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Yang terpenting, sikap Presiden Jokowi mencabut pencalonan itu.
"Saya sudah enggak pikir DPR, terserah dia mewakili jin atau setan, terserah. Saya hanya peduli Pak Jokowi batalkan pelantikan Komjen BG," ujarnya.
Jokowi sudah batal Wudhu
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, ikut mengkritik sikap Presiden Joko Widodo lantaran tidak tegas memutuskan nasib calon Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan. Padahal Budi terbelit kasus dugaan suap dan gratifikasi.
Menurut dia, bila Presiden Jokowi tetap melantik Komjen Budi maka kepemimpinannya sudah tidak bisa diterima dan mencederai kepercayaan masyarakat.
"Bagi saya, bila Jokowi tetap ngotot mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri, Jokowi sudah batal wudhu. Jokowi batal wudhu sebagai imam pemerintahan yg bersih, sebagai imam pemberantasan korupsi," kata Dahnil dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/1).
Dahnil menyentil Presiden Jokowi supaya mengingat kembali janji-janjinya buat membangun pemerintahan bersih. Sebab menurut dia, Jokowi sebagai sosok dijagokan masyarakat mesti mengemban dan menjalankan janjinya itu. Sebab menurut dia korupsi membuat bangsa terpuruk.
"Di saat awal kontestasi capres, Jokowi sampaikan akan bentuk pemerintahan bersih. Fokus pemberantasan korupsi. Komitmen yang baik. Harapan kepada seluruh bangsa indonesia. Korupsi masalah utama. Karena korupsi adik-adik tidak dapat gizi yang baik," ujar Dahnil.
Ajak lawan Jokowi jika tetap lantik Komjen Budi
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengkritik sikap Presiden Joko Widodo lantaran tidak tegas memutuskan nasib calon Kapolri, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan yang terbelit kasus dugaan suap dan gratifikasi. Dia menyerukan perlawanan terhadap Jokowi bila bersikeras melantik Komjen Budi menjadi Kapolri.
"Kami mengajak berjamaah lawan korupsi. Dalam hal pemberantasan korupsi, ikut imamnya ke Abraham Samad dan kawan-kawan. Mari berjamaah kalau Jokowi tetap ngotot," kata Dahnil dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/1).
Sementara itu, aktivis Romo Benny Susetyo menyatakan tidak ada pilihan selain melawan korupsi. Sebab dia menyatakan perbuatan rasuah sudah merusak sendi kehidupan.
"Kini saatnya teman-teman untuk berkata kita lawan korupsi karena merusak adab publik. Bersama KPK dan kawan-kawan kita berdiri di sini bergandengan. Lawan kita pasti menang!" ujar Romo Benny.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Hal itu dilakukan selepas pimpinan dan penyidik melakukan gelar perkara pada 12 Januari 2014.