Baru tahun ini warga Karimunjawa bisa nikmati listrik seharian penuh
Diharapkan pembangunan pariwisata tidak hanya fokus di Karimun.
Pembangkit Listrik tenaga Diesel (PLTD) Legon Bajak di Dukuh Telaga, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, diresmikan hari ini, Senin (30/5). Dengan mesin memproduksi listrik 2x2 Megawatt itu, masyarakat di Karimunjawa kini bisa menikmati listrik 24 jam.
Listik dari PLTD Legon Bajak akan dialirkan 24 jam di dua pulau, yakni Karimun dan Kemujan. Pada 25 Mei lalu, pembangkit berdiri di lahan sekitar satu hektare itu telah dinyatakan layak operasi. Mesin sempat diuji lima hari sebelum diresmikan hari ini. Sebelumnya, warga setempat hanya bisa menikmati listrik paling lama 18 jam, akibat terbatasnya daya.
"Targetnya sebenarnya Juli baru operasional, ternyata bisa lebih cepat dua bulan. Terima kasih untuk PLN yang telah bekerja keras, dan warga yang merelakan tanahnya untuk jadi pembangkit ini," kata Ganjar.
PLTD Legon Bajak dibangun oleh PT Indonesia Power, anak perusahaan PT PLN. Sempat mengalami kendala karena komponen pembangkit utama tidak tersedia. Akhirnya mereka memindahkan PLTD dari Pontianak.
"Ini mesin relokasi dari Pontianak. Tidak masalah untuk sementara saja, karena yang penting listrik bisa dinikmati dulu. Tolong dirawat, ini aset penting," kata Ganjar.
Ganjar menjanjikan sederet fasilitas lain, di samping listrik, buat Karimunjawa. Dia mengumbar janji bakal membangun pelabuhan, menambah frekuensi pelayaran kapal, jaringan telepon, dan sambungan nirkabel. Hal itu buat menggenjot industri pariwisata.
"Perpanjangan landasan Bandara Dewandaru juga sedang progres, sehingga nanti pesawat besar bisa mendarat. Harapannya pariwisata meningkat," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, potensi wisata Karimunjawa layak digenjot. Namun, dia mengingatkan ada juga efek negatif mesti dicegah.
"Pariwisata berkembang, tapi awas risikonya. Banyak orang asing datang, maka potensi masalah dari seks bebas, alkohol, narkoba, dan budaya asing. Ini harus dicegah sejak awal," ucap Ganjar.
Direktur Bisnis PLN Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang menyatakan, di Indonesia ada 4000 pulau berpenghuni masih krisis listrik. Setelah melihat kesuksesan listrik 24 jam di Karimunjawa, dia yakin pulau-pulau lain akan meminta dibuatkan pembangkit serupa.
Dikatakan Nasri, dari 27 pulau di Karimunjawa, hanya lima yang berpenghuni. Yakni Pulau Karimun, Kemujan, Nyamuk, Parang, dan Genting. Tapi baru penduduk Kemujan dan Karimun yang mendapatkan listrik 24 jam.
"Agar listrik dapat dinikmati lebih banyak lagi penduduk, kami sedang memproses pembangunan PLTMG 2x4 Megawatt," kata Nasri.
Adanya listrik 24 jam diyakini semakin menggairahkan pelaku wisata di Karimunjawa. Salah satu pengusaha, Bangun Hardono mengatakan, ketersediaan listrik melimpah membetot para wirausahawan berinvestasi di Karimunjawa.
"Semakin banyak spot yang dieksplorasi, pengunjung makin punya banyak alternatif lokasi, dan Karimunjawa semakin indah bercahaya oleh lampu. Tentunya harus dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur lain seperti bandara, pelabuhan, dan jalan," kata Bangun.
Salah satu pemandu wisata setempat, Bambang Zakaria alias Jack, berharap pembangunan pariwisata selama tidak hanya fokus di Pulau Karimun dan Menjangan. Pulau Kemujan yang kaya akan pantai dan seni budaya justru belum tersentuh.
"Ketika di Kemujan ada PLTD, warga di sini hanya bisa menikmati terang saja. Listrik tidak akan membangkitkan ekonomi kami jika pariwisata masih dibatasi di Karimun saja. Padahal potensi di Kemujan sangat luar biasa," kata Bambang.