Basarnas: Badan pesawat Lion Air JT610 belum ditemukan
Hingga pukul 17.00 WIB, dipastikan bangkai atau badan pesawat belum ditemukan. Tim penyelam baru menemukan beberapa serpihan dari ekor pesawat dan potongan tubuh penumpang.
Tim penyelam gabungan dari Basarnas maupun TNI saat ini tengah fokus mencari badan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) pagi. Hingga pukul 17.00 WIB, dipastikan bangkai atau badan pesawat belum ditemukan. Tim penyelam baru menemukan beberapa serpihan dari ekor pesawat dan potongan tubuh penumpang.
Direktur Operasional Basarnas, Brigjen Bambang Suryo Aji memastikan masih banyak penumpang yang berada di dalam badan pesawat sehingga pencarian badan pesawat ini menjadi fokus utama.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Saya prediksi, dengan adanya operasi pencarian atas permukaan, mulai pagi sampai sekarang baru menemukan beberapa potongan tubuh saja, saya perkirakan banyak korban yang masih di dalam pesawat. Oleh karenanya Basarnas harus segera mencari posisi kapal tersebut untuk dilaksanakan penyelaman. Karena sangat memungkinkan sekali kedalamannya untuk kita lakukan penyelaman," jelasnya dalam konferensi pers di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10) sore.
Titik lokasi badan pesawat belum bisa dipastikan. Kapal Hidro Oseanografi KRI Rigel yang juga diterjunkan sejak sore tadi belum memberikan informasi temuan titik lokasi pesawat.
"Saat ini belum bisa dipastikan, karena yang menggunakan kapal Rigel pun belum melaporkan kepada kami dengan menggunakan alat deteksi," jelasnya.
"Pencarian bangkai pesawat akan kita upayakan dengan menambah alat dari BPPT. Namun yang sudah bekerja adalah dari kapal Pushidrosal yang dilengkapi dengan ROP maupun peralatan pendeteksi benda di bawah (laut)," tambah Bambang Suryo.
Dalam proses penyelaman, Bambang mengatakan tak ada kendala berarti. Jarak pandang juga sangat mendukung. Hanya saja pihaknya belum dapat memastikan di mana lokasi badan pesawat.
"Kalau sudah ditemukan pasti akan segera evakuasi di lokasi tersebut. Belum ditemukan lokasi bangkai kapal tersebut," ujarnya
Titik penyelaman tak terlalu jauh dari koordinat jatuhnya pesawat. Di sekitar koordinat itulah tim juga menemukan serpihan ekor pesawat dan potongan tubuh penumpang.
"Kedalamannya sekitar 30-35 (meter) yang kita selami. Namun lokasi pastinya kita belum tahu. Dengan kedalaman segitu operasi penyelaman masih bisa dilaksanakan," jelasnya.
Pencarian di malam hari dipastikan tak ada kendala berarti kecuali jarak pandang. Namun itu bisa diatasi dengan bantuan peralatan dari KRI Rigel dan peralatan dari BPPT.
"Untuk peralatan mencari bangkai kapal sudah pasti bisa bekerja meskipun malam hari. Kendalanya tidak ada hanya tinggal menemukan titik lokasi bangkai. Radiusnya sudah kami cek sekitar antara 12-15 mil dari Tanjung Karawang. Areanya sekitar 150 milesquare. Karena kita membuat SAR map dulu berdasarkan perhitungan arus dan sebagainya untuk korban yang berada di permukaan. Tapi untuk kapal yang berada di bawah mungkin tidak banyak berubah sehingga radius yang kita gunakan 150 nautical milesquare," tutupnya.
Baca juga:
Satu pegawai Ditjen Imigrasi tumpangi pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang
Lion Air pastikan bertanggung jawab pada keluarga korban pesawat JT 610
Pencarian penumpang pesawat Lion Air jatuh dilakukan selama 24 jam
Di titik ini, Tim SAR banyak temukan barang milik penumpang Lion Air
Kemenkeu konfirmasi 21 pegawainya berada di pesawat Lion Air JT 610, ini daftarnya
Tim DVI berharap keluarga punya foto penumpang Lion Air sesaat sebelum lepas landas