BBM naik, Bandung minta Rp 3 triliun untuk bangun LRT
"Bandung minta 1 persen saja. Dan ternyata ini didukung Pak JK," terang Emil.
Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta pemerintah pusat membantu pembangunan moda transportasi umum di Kota Kembang ini. Sebagai kompensasi kenaikan BBM, pria yang akrab disapa Emil itu, meminta kepada Wapres Jusuf Kalla (JK) sebesar Rp 3 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Duit Rp 3 triliun itu menurut dia untuk memenuhi pembangunan Light Rapid Transit (LRT) satu koridor. LRT dianggap bisa diterapkan karena mampu menampung banyak penumpang dan dapat beroperasi di kawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan serta bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus.
Pemkot Bandung memang berencana membangun dua koridor LRT senilai Rp 6 triliun yakni pada 2015 mendatang. Penjajakan bersama perusahaan dalam dan luar negeri hingga saat ini terus dilakukan untuk proses lelang.
"Saya menyampaikan minta dukungan karena BBM naik, sehingga saya mohon Bandung di bantu LRT itu dari APBN, bantuan minimal satu koridor Rp 3 triliun," kata Emil di Pendopo Bandung, Jumat (28/11).
Pria lulusan ITB baru saja melakukan pertemuan dengan JK di Jakarta, Kamis (27/11) kemarin.
Dengan naiknya BBM bersubsidi pada 17 November lalu, Emil menyebut bahwa pemerintah pusat memiliki duit Rp 300 triliun. "Sehingga Bandung minta 1 persen saja. Dan ternyata ini didukung Pak JK," terang pria berkaca mata tersebut.
Sebagai tindak lanjut itu, Pemkot Bandung harus menyurati beberapa instansi seperti Kemenhub, Bapenas, termasuk Komisi V DPR RI. "Barangkali dengan bantuan tersebut percepatan (proyek transportasi massal) di Bandung bisa segera dilakukan," ungkapnya.
Moda transportasi massal modern ini menggunakan skema public private partnership (PPP). Jika pendanaannya mendapatkan bantuan penuh dari pemerintah pusat, pelaksanaannya akan lebih cepat karena tidak menggunakan PPP.