Begini asal usul baju koko yang sering dipakai pria muslim
Dahulu baju koko merupakan pakaian warga Tionghoa untuk menandakan bahwa pakaian tersebut berasal dari Tionghoa.
Baju Koko yang identik dengan kaum muslim telah ada sejak abad ke 17 lalu. Pada zaman dahulu saat warga Tionghoa datang ke tanah Batavia menggunakan pakaian itu. Dahulu baju koko merupakan pakaian warga Tionghoa untuk menandakan bahwa pakaian tersebut berasal dari Tionghoa.
Sejarahwan Betawi, Yahya Andi Saputra mengatakan, bahwa baju koko tersebut pada saat ini telah menjadi identitas masyarakat muslim.
"Baju koko saat itu punya engkoh-engkoh Tionghoa. Pada abad ke 17 mereka membawa busana itu. Mereka didatangkan VOC ke Batavia untuk membangun kota ini," kata Yahya kepada merdeka.com.
Dia menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis baju koko yang identik pada saat itu, seperti sadariah yang memiliki kerah sedikit, dan pangsi yang lebih terbuka.
"Kalau zaman dulu ada warga pribumi yang pakai baju koko, pada bilangnya 'eh lu kok pakai baju engkoh-engkoh' nah di singkat menjadi baju koko, seperti yang kita kenal sampai saat ini," ucapnya.
Lanjutnya, pada saat itu orang-orang Tionghoa belum memiliki kemerdekaan dan masih menjadi budak orang Eropa. Saat warga Tionghoa telah merdeka, mereka tidak memakai baju tersebut lagi. Hanya sebagian warga kelas menengah ke bawah yang masih memakai busana tersebut.
"Ketika orang Tionghoa sudah merdeka, mereka lebih memilih memakai pakaian seperti orang-orang Eropa seperti sepatu pantofel dan lain-lain. Tapi masih ada masyarakat kalangan kelas menengah kebawah yang memakai busana itu. Nah busana tersebut banyak dipilih warna putih untuk dijadikan baju muslim," tutupnya.