BEM SI Tanggapi Jokowi: Kami Kritik dengan Tata Krama, Tapi Tak Didengar
Soal pernyataan Jokowi terkait kritik harus disampaikan sesuai tata krama, dia menilai, hal tersebut telah dilakukan mahasiswa. Namun, Akbar mengakui, hal tersebut akan terabaikan kala mahasiswa menggelar aksi demonstrasi.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan dukungan kepada BEM UI setelah menyampaikan kritik kepada Presiden Joko Widodo melalui gambar dan tulisan 'Jokowi King Of Lip Service'. Karena kritik yang disampaikan oleh BEM UI tentunya berdasarkan kajian, data dan diskusi.
“Karena kami yakin dan paham bahwa kami sebagai mahasiswa tidak asal gerak,” kata Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar dalam keterangannya, Rabu (30/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Soal pernyataan Jokowi terkait kritik harus disampaikan sesuai tata krama, dia menilai, hal tersebut telah dilakukan mahasiswa. Namun, Akbar mengakui, hal tersebut akan terabaikan kala mahasiswa menggelar aksi demonstrasi.
“Kita menilai kritikan kritikan selama ini yang kita sampaikan tentu ini dengan tata krama, kalau demonstrasi ya wajar wajar saja melakukan aksi demonstrasi pendapat menyuarakan dengan keras itu wajar saja, karena itu bentuk sudah kemurkaan mahasiswa masyarakat dengan permasalahan bangsa,” jelasnya.
“Yang disampaikan kritik itu juga secara baik baik tidak didengarkan, dan ini kita juga lihat dengan demonstrasi itu disampaikan begitu keras banyak pesan dan harapan masyarakat dan mahasiswa aja diabaikan,” tambah Akbar.
Dia mengungkapkan, mahasiswa pasti akan mengikuti koridor hukum dan aturan kala menyampaikan kritik. Tapi pada kenyataannya, pemerintah sendiri yang membungkam mahasiswa untuk tidak melakukan aksi maupun kritik.
“Pak Presiden Jokowi meminta kampus tidak menghalangi mahasiswa, tapi kita lihat kenyataannya. Hari ini baru menyampaikan kritikan sudah dipanggil untuk takedown yang mengkritik Jokowi, tentu kita lihat ada hal yang berkaitan antara kampus dan penguasa dan pemerintah. Seakan akan kampus ini digunakan untuk membungkam gerakan mahasiswa itu sendiri,” tegasnya.
Untuk itu, Akbar meminta pemerintah tidak menggunakan kampus, pimpinan kampus dan rektorat untuk menghalangi aksi mahasiswa. Sebab, dia menyakini, upaya tersebut akan sia-sia.
“Kita minta dan sampaikan pada Presiden Joko Widodo, jangan pernah menggunakan kampus, rektorat untuk membungkam gerakan kami mahasiswa. Karena kami yakin dan percaya, mahasiswa itu ibarat per semakin ditekan akan semakin besar loncatan yang dihasilkan,” tutupnya.
Baca juga:
Polisi Tunggu Laporan Peretasan Akun Sosial Media Pengurus BEM UI
Pengamat soal The King of Lip Service: Jokowi Maju Kena, Mundur Kena
VIDEO: Ari Kuncoro Terobos Aturan, Rangkap Jabatan Rektor UI dan Komisaris BRI
Ketua BEM UI Jawab Tuduhan Asuhan Cikeas dan Pro FPI
PKS: Peretasan Pengkritik Pemerintah Bisa Runtuhkan Hukum dan Demokrasi