Bergurau pulang dari musala, Mahendra tersambar gerbong kereta api
Polisi menduga korban lengah.
Radea Mahendra (14) masih dalam perawatan di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, setelah tersambar kereta api. Siswa Kelas II SMP Taman Siswa itu tanpa sadar menabrak gerbong sebuah kereta api sedang melintas.
Hendra mendapatkan pertolongan warga menyaksikan kejadian, tepatnya di sekitar Stasiun Kereta Api Blimbing. Dia mengalami luka serius di sejumlah kepala dan tubuhnya, hingga harus mendapat perawatan intensif.
Awalnya, warga Jalan Sidomulyo Gang II RT 02/ RW 10 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, itu berniat berangkat salat malam di musala bersama kedua temannya, Alam dan Dito.
Satu di antara mereka mengajak pulang mengambil sesuatu. Ketiganya pulang bersama-sama melewati jalan biasa mereka lalui setiap hari.
Saat sebuah kereta api sedang berlalu di depan mereka, Hendra berlari dan menabrak gerbong kereta api tersebut. Kontan tubuhnya terpental dan tersungkur di pinggir kereta. Ia terjatuh di antara kawat-kawat di sekitar rel.
Korban menyangka kereta yang lewat hanya lokomotif saja. Namun, ternyata masih ada gerbong di belakangnya. Diduga korban dan teman-temannya bergurau hingga tidak menyadari kalau masih masih ada rangkaian kereta.
"Kita masih belum dapat meminta keterangan, karena korban masih dirawat di rumah sakit," kata Kanit Reskrim Polsek Blimbing, Iptu Yoyok Ucuk Suyono, di Kota Malang, Kamis (30/6).
Ucuk mengaku belum mengetahui motif pasti dari tindakan korban. Tindakan korban dinilai aneh. Dia menduga korban lengah.