Bertemu Jokowi, sopir truk ini curhat banyak polisi lakukan pungli di Jatim
Bertemu Jokowi, sopir truk ini curhat banyak anggota polisi lakukan pungli di Jatim. Bertemu Jokowi, sopir truk ini curhat banyak anggota polisi lakukan pungli di Jatim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima puluhan pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta. Salah satu pengemudi truk yang hadir adalah Agus Yuda.
Agus Yuda merupakan warga Sidoarjo, Jawa Timur. Dia rela berjalan kaki selama 26 hari dari Mojokerto, Jawa Timur, menuju Jakarta untuk menemui Jokowi.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
"Saya meninggalkan Mojokerto tanggal 8 April, masuk Jakarta tanggal 4 Mei," kata Agus kepada di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (8/5).
Saat tiba di Istana Negara, Agus mengenakan batik warna merah. Di hadapan Jokowi, dia menyampaikan aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang dialaminya saat bekerja.
"Masih ada pungli dan premanisme," kata Agus.
Pria yang mengendarai truk dengan rute khusus kawasan Jawa Timur ini mengatakan, pelaku pungli tidak hanya seorang preman namun juga ada yang berasal dari kepolisian dan dinas perhubungan. Akan tetapi yang lebih banyak meminta uang kepada pengemudi truk adalah oknum polisi.
"Anggota polisi paling banyak. Bisa sampai Rp 100 ribu sekali melintas," kata dia.
Agus berharap, Jokowi bisa membersihkan praktik premanisme dan pungli di jalanan agar pengemudi truk bisa bekerja dengan aman. Selama ini, para pengemudi truk kebingungan menghadapi para preman dan anggota polisi yang melakukan pungli. Laporan yang disampaikan kepada Polsek maupun Polres setempat tidak pernah ditindaklanjuti.
"Intinya, kami semua angkutan barang, meminta kepada pemerintah, berikan rasa aman dan nyaman saat mendistrbusikan barang karena kami driver ini sebagai tulang punggung pemerintah, tanpa kami pendistribusian tidak sampai masyarakat," kata dia.
Baca juga:
Sopir truk ini jalan kaki 26 hari dari Sidoarjo demi bertemu Jokowi
Presiden Jokowi dengarkan keluhan sopir truk di Istana
Terima puluhan sopir truk di Istana, Jokowi kaget dengar banyaknya pungli
Jokowi minta Tiongkok dukung perdamaian di Palestina
Kunjungi Jokowi, PM Tiongkok janji jaga perdamaian Laut China Selatan
Sekjen partai pendukung Jokowi temui Seskab minta data capaian kinerja pemerintah
Presiden Jokowi akan buka Rakernas Partai Hanura di Riau